Harus Rutin Terapi, Sulikah Warga Kediri Rasakan Manfaat Layanan JKN | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Harus Rutin Terapi, Sulikah Warga Kediri Rasakan Manfaat Layanan JKN

Editor: Novandryo
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 28 Juli 2024 11:03 WIB

KEDIRI, BANGSAONLNE.com - Sulikah (67) seorang ibu rumah tangga membagikan pengalamannya menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional () yang menurutnya sangat mudah dan membantu. 

Warga itu, menceritakan, bahwa dirinya sempat mengalami kecelakaan yang membuat dirinya harus melakukan terapi rutin, bersyukur pelayanan kesehatannya dijamin .

“Awalnya saya terapi di salah satu rumah sakit, tetapi harus membayar dengan biaya pribadi. Karena saya memiliki , akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke rumah sakit yang memfasilitasi ,” ujarnya.

Kecelakaan yang dialaminya, lanjutnya, membuat ia mengalami keretakan pada tulang ekor. 

Sehingga Sulikah harus menjalani terapi rutin selama tiga kali dalam seminggu untuk memulihkan kondisinya.

“Sekitar empat tahun yang lalu saya jatuh karena tertabrak motor. Kejadian itu membuat tulang ekor saya retak. Awalnya dokter menyampaikan tidak perlu dilakukan terapi, tetapi setelah tiga tahun baru terasa. Sudah berobat kemana-mana baru sekarang terapinya, alhamdulillah dilayani dan dijamin ,” jelasnya.

Selama mendapatkan pelayanan kesehatan, Sulikah mengaku dilayani dengan sangat baik. 

Meskipun hak kelas perawatan Sulikah kelas tiga, ia merasa dimudahkan dan tidak dibedakan. 

Perbedaan yang dirasakan hanya terletak pada ruangan ketika Sulikah menjalani rawat inap.

“Dulu pertama daftar program memilih kelas satu, sekarang turun menjadi kelas tiga. Dulu kelas satu ketika opname masih bisa naik kelas. Karena sekarang kelas tiga tidak bisa naik kelas. Rumah sakit dimana-mana pelayanannya juga baik, dimudahkan dan tidak dibedakan,” terang Sulikah.

Sulikah mengungkapkan sebelum terdaftar sebagai peserta , ia pernah mengikuti asuransi kesehatan swasta. 

Menurut Sulikah, Program jauh lebih baik jika dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta yang diikuti sebelumnya. 

Ia mengalami kerugian yang cukup besar saat menggunakan asuransi tersebut. 

Dengan adanya Program , Sulikah merasa sangat terbantu dan manfaatnya dapat dirasakan dengan jelas.

“Dulu saya sempat pakai asuransi kesehatan swasta dan , tetapi akhirnya yang asuransi kesehatan swasta saya lepas dan hanya menggunakan . Saya mengikuti asuransi tersebut selama 10 tahun, iurannya sebesar Rp 800 ribu per bulan. Sekarang ikut program cocok, biayanya murah hanya Rp 35 ribu per bulan. Pelayanan bagus, opname tidak bayar, obat-obatan yang diberikan juga banyak,” kata Sulikah.

Sulikah juga pernah mengalami membayar biaya pelayanan kesehatan dengan biaya pribadi. 

Besarnya biaya yang harus ditanggung dirasakan cukup besar. Dirinya pernah menghabiskan biaya sebesar Rp 10 juta untuk lima hari rawat inap. 

Setelah menjadi peserta , kini biaya pelayanan kesehatannya ditanggung sepenuhnya oleh .

“Saya pernah dulu rawat inap di salah satu rumah sakit swasta tidak menggunakan , cuma lima hari menghabiskan biaya hingga Rp 10 juta,” ujarnya.

Tidak hanya dirinya yang merasakan manfaat dari Program , Sulikah juga membagikan kisah sang adik yang terbantu oleh Program

Sulikah mengungkapkan, bahwa sang adik yang berdomisili di Surabaya terkena penyakit tumor paru-paru dan menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp 30 juta apabila tidak menggunakan .

“Adik saya itu didiagnosa tumor paru-paru, untuk sekali berobat biaya yang harus dikeluarkan mencapai kurang lebih sebesar Rp 30 juta. Tidak sampai disitu ia harus menjalani control rutin yang biayanya diperkirakan mencapai Rp 12 juta,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Sulikah selalu menyampaikan ke lingkungan sekitarnya bahwa Program memberikan pelayanan yang baik.

“Saya bilang ke orang-orang kalau sekarang ke rumah sakit itu enak. Pelayanannya sangat baik. Dokternya juga sangat peduli terhadap kondisi pasien,” pungkasnya.(uji/bpjs kesehatan)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video