Terima Pin Emas dari BNPB, Khofifah Serukan Kolaborasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Terima Pin Emas dari BNPB, Khofifah Serukan Kolaborasi

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 30 Juli 2024 20:44 WIB

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP , Indar Parawansa, menerima pin emas dari sebagai tokoh perempuan inspiratif peduli sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan Indonesia.

Penyerahan pin emas diserahkan Kepala Letjen TNI Suharyanto kepada dalam jumpa tokoh peringatan Hari ke-63 di Surabaya, Selasa, (30/7/2024). Atas penghargaan tersebut, mantan Menteri Sosial itu optimis untuk terus meningkatkan komitmen terkait nilai-nilai kemanusiaan, dan kepedulian sosial mengatasi terjadinya bencana alam.

"Semakin meningkatkan semangat untuk terus menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan dan sosial menghadapi bencana sekaligus upaya resiliensi Jawa Timur dalam menghadapi kebencanaan," katanya.

Menurut dia, Indonesia khususnya Jawa Timur masuk dalam wilayah Tropical Ring of Fire. Dengan begitu, dibutuhkan kemampuan resiliensi yang mumpuni menghadapi bencana melalui kolaborasi antar elemen atau biasa disebut pentahelix.

"Alhamdulillah, masyarakat kita menganut sistem kegotongroyongan yang sangat guyub," ucapnya.

Keberhasilan tersebut, lanjut , tidak lepas dari sinergi banyak pihak dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. Bersama media massa, akademisi, dunia usaha, pemerintah dan masyarakat yang di dalamnya termasuk relawan, memiliki peran besar kesiapsiagaan penanggulangan bencana, termasuk pilar sosial seperti Tagana yang cepat tanggap, mereka garda terdepan penanggulangan bencana.

"Terima kasih atas kerja keras, kerja bersama seluruh pihak dan stakeholder di Jatim sehingga, Jatim bisa Tangguh dalam menghadapi bencana," ungkapnya.

Ke depan, menegaskan bahwa penanggulangan dan mitigasi bencana harus ditingkatkan setiap tahun. Salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi lewat aplikasi Sistem Manajemen Informasi Terintegrasi Penanggulangan Bencana (SMART-PB).

Selain itu, lanjutnya, melalui aplikasi InaRISK yang merupakan portal kajian risiko bencana dan pemantauan indeks risiko bencana di Indonesia.

"Tim BPBD Jatim juga melakukan pemantauan fenomena alam oleh Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD Jatim. Mereka memantau aktivitas gunung api, titik api (Karhutla), aktivitas gempa bumi, cuaca, tinggi muka air sungai, arah pergerakan angin, dan pasang surut gelombang laut," tutupnya. (dev/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video