Waspada! Nomor WhatsApp Palsu Catut Nama Kapolres Batu, Warga Diimbau Berhati-hati | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Waspada! Nomor WhatsApp Palsu Catut Nama Kapolres Batu, Warga Diimbau Berhati-hati

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Adi Wiyono
Jumat, 09 Agustus 2024 22:15 WIB

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com, AKBP Andi Yudha Pranata, menjadi korban catutan tidak bertanggung jawab yang menggunakan namanya untuk melakukan penipuan melalui aplikasi WhatsApp. Tindakan penipuan ini telah menelan korban dengan kerugian puluhan juta rupiah pada Jumat (9/8/2024).

melalui akun media sosial resmi menyampaikan imbauan kepada masyarakat terkait modus penipuan yang sedang beredar.

Polisi menyarankan agar apabila menerima pesan atau panggilan dari nomor yang mengatasnamakan , untuk tidak merespons atau memberikan informasi apapun.

Modus penipuan yang dijalankan oleh pelaku ini melibatkan panggilan telepon kepada korban, baik yang masih terhubung maupun yang tidak pernah berhubungan dengan .

Pelaku menuntut agar korban mentransfer sejumlah uang ke rekening yang disebutkan. Selain nomor yang mengatasnamakan , terdapat juga nomor lain, yaitu +62 877-8174-8665, yang mengaku sebagai seorang Jaksa di Kejaksaan Negeri Batu.

AKBP Andi Yudha Pranata, , telah mengonfirmasi adanya kejadian penipuan ini

Pelaku penipuan ini menyasar beberapa orang terdekat kapolres dari berbagai lokasi, mulai dari Aceh, Magelang, Bali, hingga daerah lainnya.

"Tindakan ini sungguh merugikan banyak pihak, dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan semacam ini," pesan Andi.

Menurutnya, beberapa korban termasuk anggota polisi di beberapa lokasi yang menjadi target pelaku. Beberapa di antara korban bahkan sempat mengonfirmasi ke dirinya sebelumnya.

" Aksi penipuan itu diduga dilakukan oleh pelaku mulai Jumat pagi menjelang siang," jelasnya.

Penelusuran Andi menunjukkan bahwa pelaku penipuan tersebut berada di daerah Binjai, Sumatera Utara, dan dalam posisi bergerak.

"Modus operandi yang digunakan pelaku sangat profesional, seperti melakukan panggilan video dengan wajah yang mirip tapi samar, serta suara dan gaya berbicara yang juga menyerupai korban aslinya," kata dia.

Ia menjelaskan, dari yang dialami korban di Aceh Tengah, pelaku berani melakukan panggilan virtual dengan wajah mirip, namun samar dan suara-cara berbicara yang juga memiliki kemiripan.

Mengenai hal tersebut, belum diketahui apakah pelaku menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) atau tidak. Satu orang diketahui menjadi korban dan harus kehilangan puluhan juta rupiah.

"Korban yang pernah kenal saya masih syok hingga sore ini, sebab sudah transfer Rp20 juta dari BSI ke Mandiri. Sesaat mulai sadar, dicek ke rekening uang sudah ditarik pelaku dengan pecahan nominal maksimal di ATM," katanya.

juga menegaskan bahwa pihak berwenang tidak akan pernah meminta transfer uang atau melakukan transaksi melalui pesan singkat seperti WhatsApp.

"Kami meminta agar masyarakat selalu waspada dan tidak terpancing oleh modus penipuan yang mengatasnamakan institusi resmi," jelasnya. (adi/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video