Lawan Bank Plecit, Pemkab Sumenep Siapkan Aplikasi Pinjaman Digital
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Sahlan
Rabu, 14 Agustus 2024 20:38 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Menjamurnya praktik bank plecit atau bank keliling menjadi masalah serius bagi masyarakat kelas menengah ke bawah di Kabupaten Sumenep. Alih-alih menjadi solusi, praktik ini justru memperparah kondisi ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep, Indra Wahyudi, mengaku resah dengan mudahnya akses pinjaman dari bank plecit, yang kini semakin digemari, terutama di pedesaan.
BACA JUGA:
Tim KP3 Sumenep Lakukan Monitoring dan Evaluasi hingga Gudang Penyangga
Budayawan Soroti 104 Event Pemkab Sumenep: Tak Menarik, Wajar Minus Apresiasi!
Eksekutif dan Legislatif Tanda Tangani KUA PPAS APBD Sumenep 2025
Anggaran DBHCHT 2024 Sebesar Rp47 Miliar Dibagi ke Enam OPD
Sebagai respons kondisi tersebut, Pemkab Sumenep berencana menghadirkan aplikasi peminjaman uang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman dengan bunga yang tinggi.
Data yang dimiliki Pemkab Sumenep menunjukkan hampir 30-40 persen masyarakat terlilit oleh rentenir alias bank titil.
"Kami telah berusaha untuk mencari solusi dengan membuat aplikasi peminjaman uang bagi masyarakat kecil itu," ujar Indra, Rabu (14/08/2024).
Menurutnya, kemudahan proses pinjaman di bank plecit yang tanpa agunan dan cepatnya pencairan uang menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan perbankan. Pemerintah berupaya memberikan layanan pinjaman yang lebih mudah dan aman.
"Dalam upaya ini, kami juga akan menghidupkan koperasi dengan bantuan yang diawasi ketat. Kami akan melakukan digitalisasi dan menghubungkannya dengan Bank BPRS," imbuhnya.
Ia menyampaikan Pemerintah Kabupaten Sumenep sesuai arahan Bupati Achmad Fauzi telah membahas strategi untuk bersaing dengan rentenir dan memudahkan akses koperasi. Harapannya, kepala desa juga akan turut mendukung peluncuran aplikasi ini.
Sementara Andik, salah satu warga Kecamatan Rubaru, turut prihatin terhadap kebiasaan warga yang kerap meminjam uang kepada rentenir. Parahnya, banyak warga yang kemudian kesulitan untuk membayar cicilannya.
"Hampir setiap Hari Kamis ada saja yang datang ke saya untuk meminjam uang buat setoran mingguan yang petugasnya juga sering berganti-ganti orang," tandasnya. (aln/rev)