Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Feri Wahyudi
Jumat, 13 September 2024 18:30 WIB
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Pemkab Tulungagung telah melangkah lebih dekat menuju impian besar. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mereka menyerahkan dokumen penilaian penting Aspiring Geopark Tulungagung 'The Home Of Wadjak Man' ke Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi Kementerian ESDM di Bandung, kemarin.
Sebuah langkah yang bukan sekadar ambisius, namun juga memiliki potensi mengubah masa depan daerah yang dikenal Kota Marmer itu. Puluhan titik warisan geologi Tulungagung, mungkin belum familiar bagi semua orang, namun bagi para ahli geologi dan pencinta sejarah, daerah tersebut menyimpan jejak peradaban yang di dalamnya.
BACA JUGA:
Freeport Indonesia Dukung Program Konversi Kendaraan Listrik Kementerian ESDM
Apresiasi Pengapalan FSO ke-1000 EMCL Blok Cepu, Pj Gubernur Adhy: Kado HUT RI dan Warga Jatim
Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung
Pertama di Indonesia, Polda Jatim Gelar Lomba Mahameru Electric Vehicle Innovation 2024
Dengan ditemukannya fosil manusia purba Homo Sapiens Wadjakensis yang menjadi core Aspiring Geopark Tulungagung ialah salah satu warisan geologi paling berharga di Indonesia, yang menjadikan tema geopark satu-satunya, yaitu manusia purba.
Dengan diserahkannya dokumen-dokumen dimaksud, Tulungagung kini bersiap untuk diakui secara nasional sebagai Geopark, kawasan yang menggabungkan nilai geologi, budaya, dan keanekaragaman hayati.
Anggota Tim Geopark Tulungagung, Andri Syambudi, mengatakan bahwa dokumen yang diserahkan mencakup berkas-berkas administrasi dan teknis, seperti dosier dan rencana induk Geopark.
"Kemarin Kita mengirimkan dokumen geopark untuk dinilai oleh Pusat Survey Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM untuk ditetapkan sebagai geopark Nasional," tuturnya, Jumat (13/9/2024).
Menurut dia, capaian ini merupakan hal yang penting dalam upaya menjadikan Tulungagung bagian dari jaringan Geopark Nasional, dan akan membuka jalan untuk pengakuan lebih luas di tingkat internasional.
Usai dokumen diserahkan, akan dilakukan proses penilaian ini bukanlah perjalanan yang mudah. Dokumen akan dipelajari secara mendalam oleh tim PSG, dan jika ada kekurangan, revisi segera dilakukan oleh Tim Geopark Tulungagung.
"Sebelumnya dokumen dalam format elektronik telah dikirim pada 30 Agustus 2024, sebelum batas akhir pengiriman 1 September. Persiapan ini, bukan hanya tugas teknis, namun juga memerlukan koordinasi lintas instansi, penyempurnaan fasilitas di situs-situs geopark," urai Andri.
Selanjutnya, Tahun ini ada 2 Aspiring Geopark Tulungagung yang akan mendapatkan penilaian menjadi Geopark Nasionak, yaitu Aspiring Geopark Tulungagung dan Geopark Ende di NTT. Diperkirakan penilaian lapangan diadakan antara bulan Mei hingga Agustus 2025 mendatang.
"Sebuah jangka waktu yang singkat untuk mewujudkan impian, namun semangat dari seluruh pihak terus anggota," kata Andri.