Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Fathurrohman
Jumat, 13 September 2024 21:05 WIB

Khotib Marzuki.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Khotib Marzuki, mempertanyakan penolakan berdirinya kedai oleh sejumlah pihak di kota dzikir dan sholawat.

Penolakan itu dilayangkan di tengah Kabupaten sedang membuka peluang seluas-luasnya bagi investor, baik skala besar ataupun kecil yang ingin berinvestasi.

"Kita harus pertanyakan, kenapa kok bisa ada penolakan. Padahal investasi semcam ini bagus dan sangat dibutuhkan oleh Kabupaten Bangkan sebagai pendongkrak pendapatan," ungkap Khotib Marzuki, Jum'at (13/9/2024).

Ia menyadari, penolakan itu merupakan dinamika dalam negara demokrasi. Namun, ia menegaskan pihak penolak harus memiliki alasan yang logis, mengingat yang ditolak merupakan suatu langkah yang membawa manfaat.

"Jangan sampai penolakan itu merugikan kita sendiri, karena pajak restoran itu besar, hampir semua kabupaten/kota memanfaatkan sumber itu sebagai pendapatan daerah," ujarnya.

Anggota DPRD itu menilai masuknya ke harus disyukuri, bukan malah ditolak. Sebab, investor makanan kekinian semacam itu banyak berdiri di kota-kota besar.

Sehingga, secara kasat mata tentu memiliki track record yang baik dalam ketertiban izin dan pajaknya. Selain itu, adanya juga mampu menambah peluang kerja.

"Mereka itu sudah berdiri di banyak kota, pasti bukan sembarangan buka cabang, izin, dan ketaatan pajak juga mereka miliki. Tidak hanya itu, peluang kerja masyarakat juga meningkat," jelasnya.

Menurutnya, keinginan pemerintah dalam membuka peluang bagi investor, harus didukung dengan pola pikir masyarakatnya. Sebab, tanpa kesamaan persepsi mustahil berjalan dengan baik.

"Kita harus terbuka untuk perubahan . Jika tidak, maka akan sulit akan berkembang. Ini juga menjadi tugas bupati dan wakil bupati yang baru nanti. PAD kita selama ini sangat minim," pungkasnya. (fat/uzi/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video