Bersama Petani Para Milenial, Khofifah Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bersama para Petani Milenial, Khofifah Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan

Editor: MMA
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 30 September 2024 13:41 WIB

Khofifah Indar Parawansa saat memanen bunga sedap malam di Desa Pekoren Rembang, Kabupaten Pasuruan, Ahad (29/9/2024). Foto: istimewa

PASURUAN, BANGNSAONLINE.com – Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa memanen bunga di Desa Pekoren Rembang, Kabupaten Pasuruan, Ahad (29/9/2024).

Di lahan seluas satu hektar milik Slamet dan putrinya Karen tersebut Khofifah membersamai para dan warga panen bunga yang harumnya menjadi favorit masyarakat.

Khofifah sengaja menyempatkan diri melakukan panen bersama petani bunga sekaligus untuk mendengar aspirasi dari mereka.

“Jadi sebenarnya ada potensi pasar yang besar yang belum terpenuhi untuk bunga ini. Nah karena potensi besar maka yang harus dilakukan untuk mengembangkan usaha ada dua, yaitu bisa ekstensifikasi atau juga intensifikasi,” kata Khofifah dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Senin (30/9/2024)

Bunga yang memiliki nama latin Polianthes tuberosa ini cukup banyak diminati masyarakat karena baunya yang harum. Bahkan juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan penting. Seperti acara nikahan, untuk aromatherapy, dan cukup banyak dijadikan untuk bahan kosmetik.

Menurut Khofifah, apa yang dilakukan oleh Pak Slamet tentang pengembangan bunga di sini adalah ekstensifikasi. Mereka membuka lahan baru penanaman bunga seluas satu hektar.

Hal ini dilakukan karena permintaan bunga memang terus meningkat. Bahkan pemasaran bunga dari sini sampai menjangkau Pulau Dewata Bali.

“Nah sekarang kita bicara intensifikasi. Setelah diidentifikasi, yang diperlukan di sini adalah pemupukan dan pengairan. Soal pupuk, ini ternyata masih terjadi kendala. Dimana untuk tanaman bunga ini pupuknya kategori non subsidi sementara skalanya masih pada UKM,” ujar Khofifah.

Pemilik lahan menyampaikan pada Khofifah bahwa cost produksi bunga 50 persennya adalah untuk pupuk non subsidi.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video