Gafatar sudah Setahun Ada di Jombang, MUI Minta Masyarakat Waspada | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gafatar sudah Setahun Ada di Jombang, MUI Minta Masyarakat Waspada

Wartawan: Rony Suhartomo
Rabu, 13 Januari 2016 14:31 WIB

Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, saat menunjukkan tabloid Gafatar. foto: rony suhartono/ BANGSAONLINE

Oleh karena itu, MUI mengimbau kepada masyarakat agar waspada dengan gerakan semacam itu. Caranya, masyarakat proaktif menanyakan siapa yang menyelenggarakan kegiatan jika diajak melakukan sesuatu. Karena meski kegiatan tersebut baik, belum tentu bertujuan baik. Apalagi jika yang menyelenggarakan kegiatan tersebut orang asing atau baru.

Cholil lantas menyebut titik-titik yang digunakan Gafatar Jombang atau organisasi sejenis sebagai basis. Di antaranya di Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, kemudian di Denanyar dan Plandi, Jombang Kota. "Namun demikian, belum ada laporan bahwa warga Jombang menghilang. Kita terus melakukan pemantauan, serta kordinasi dengan Kejari (Kejaksaan Negeri) dan kepolisian," ujar pengasuh PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Peterongan, Jombang ini.

Hal senada dilontarkan Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua Majelis Dzikir Qurrota A'yun Jombang. Menurutnya, gerakan radikal hukumnya haram tumbuh di NKRI. Kata Gus Dimas, untuk mengantisipasinya, adalah tugas segenap elemen bangsa.

"Ini tugas segenap kiai, Banser, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Masyarakat harus kita bentengi dengan nilai-nilai Aswaja (Ahlussunah Wal Jamaah)," ujarnya.

Sementara itu, untuk pihak berwajib dan pemerintah daerah, lanjut Gus Dimas, harus benar-benar mengawasi. "Jangan sampai nama kota santri ternodai aliran radikal tersebut. Pemerintah harus bertindak, jangan sampai yang bergerak masyarakat saja," pungkas Gus Dimas yang juga Ketua PSNU (Perguruan Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa, Peguron Sapu Jagad, Kecamatan Gudo. (ony/rev)

 

 Tag:   gafatar

Berita Terkait

Bangsaonline Video