Tanggul Longsor, Rumah Warga di Desa Perning Mojokerto Terancam Hanyut | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tanggul Longsor, Rumah Warga di Desa Perning Mojokerto Terancam Hanyut

Senin, 01 Februari 2016 00:29 WIB

RENTAN: Kondisi rumah Misnan yang menggantung di tepi sungai lantaran plengsengan sungai terus digerus air. foto: gunadhi/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rumah Misnan di Dusun/Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten terancam hanyut oleh arus sungai yang terletak persis di sebelahnya. Penyebabnya adalah plengsengan penahan tebing Sungai Patusan itu ambrol akibat gerusan arus deras karena tingginya debit air belakangan.

Rumah penjual roti ini benar-benar rentan, tampak sudah nyaris menggantung di bibir sungai. Tanah yang berada di sebelahnya hampir tak bersisa. Pemkab sendiri yang sudah dilapori tentang kondisi ini sejauh ini belum ditindaklanjuti. Sayangnya, Misnan sejak kemarin sedang tak berada di rumah. Menurut Sarno, tetangganya, lelaki yang sehari-hari berjualan roti ini sudah sejak semalam meninggalkan rumah.

“Saya tidak tahu kemana, tapi sejak semalam Misnan pergi,” ungkap Sarno.

Ia mengaku tidak mengetahui alasan Misnan pergi meninggalkan rumahnya. “Entah karena mengungsi atau pergi ke rumah anaknya, saya tidak tahu,” akunya.

Sarno juga mengungkapkan, ambrolnya plengsengan di tepi sungai sudah terjadi sejak empat bulan terakhir. Derasnya arus sungai, apalagi di musim penghujan menggerus tanah di sekitarnya. Rumah Misnan yang berjarak sekitar 20 meter dari bibir sungai harus menjadi korban.

“Karena plengsengan ambrol, arus sungai menggerus tanah di tepinya. Makin lama makin melebar dan mendekati rumah Misnan,” terangnya.

Dari pengamatan di lapangan, plengsengan sepanjang sekitar 50 meter di sebelah selatan jembatan terlihat ambrol. Sementara tanah di sekitarnya tak mampu lagi menahan derasnya arus sungai. Misnan sendiri, sejak tiga bulan yang lalu sudah berupaya menahan erosi dengan membuat plengsengan dari bambu. Namun upaya itu tak bertahan lama.

“Misnan sudah berusaha menahan arus sungai dengan membuat tancapan beton dan dipagari bambu. Tapi ya gak lama ambrol lagi,” ungkap tetangga Misnan yang enggan disebut namanya. Menurutnya, Misnan sudah sempat melaporkan kondisi ini ke dinas terkait sebulan yang lalu.

“Pernah dilaporkan ke dinas, tapi diarahkan ke pemerintah provinsi. Misnan juga akhirnya menuruti dengan membuat laporan kesana, bahkan sebelumnya juga sempat difoto sama petugas,” terang lelaki tersebut. Namun hingga kini, belum ada upaya untuk menangani permasalahan tersebut. (gun/lan)

 

 Tag:   Mojokerto

Berita Terkait

Bangsaonline Video