Sidak TPA Randegan, Wakil Wali Kota Mojokerto Disambati Warga, Tuntut Kompensasi Lebih
Selasa, 23 Februari 2016 20:16 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Warga di sekitaran Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menuntut kompensasi lebih dari Pemkot setempat. Sebanyak 73 KK warga itu meminta stabilitas pasokan air bersih yang selama ini telah disuplai PDAM.
Tidak hanya itu, warga mengajukan penambahan jam suplai gas metan yang selama ini diberikan secara gratis oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Termasuk, adanya kompensasi Tunjangan Hari Raya (THR) dan penyemprotan lalat terutama saat musim penghujan.
BACA JUGA:
Gus Fahmi Ngaku Idolakan Gus Barra, Bukan Ikfina dan Gus Dollah, Kakaknya
Capaska Kota Mojokerto Masuki Desa Bahagia, Pj Ali Kuncoro Beri Pesan Penting ini
Sekwan DPRD Kabupaten Mojokerto Ingatkan ASN untuk Tetap Netral di Pilkada 2024
Kiai Asep Penuhi Janji, Bagikan 300 Bola Gratis, Utusan Club Heran juga Dapat Sarung dan Lain-lain
"Kami mohon kompensasi bagi warga di sekitaran TPA ditinjau lagi Pak. Terutama untuk pasokan air bersih, kopensasi hari raya, penambahan jam untuk suplai gas metan dan diadakan lagi program penyemprotan lalat," pinta Komsatun, seorang perwakilan warga, (23/2) kemarin.
Tuntutan puluhan warga ini disampaikan langsung kepada Wakil Wali Kota, Suyitno saat sidak bersama para kepala Satker di TPA.
Menurut sejumlah warga, beberapa fasilitas yang diberikan pemda dirasa masih kurang. "Terutama soal suplai air bersih yang kadang terlambat. Padahal, kami membutuhkan air itu mengingat sumber air tanah kami sangat mungkin tercemar limbah sampah. Termasuk THR Pak, dulu pernah diberikan meski cuma sekali," katanya diamini warga yang lain.
Selain itu, warga mengajukan penambahan jam suplai gas metan. "Gasnya mbok yao ditambah Pak mulai subuh sampai jam 9.00 la. Juga, diadakan penyemprotan lalat yang banyak pada musim penghujan," desaknya.
Menjawab tuntutan warga, orang nomer dua di pemkot itu berjanji berusaha memenuhinya. "Kepala SKPD, kalian dengar itu. Terutama untuk soal air bersih dan penyemprotan lalat itu harus segera dipenuhi. Karena menyangkut kesehatan warga," tandasnya.
Soal THR dan penambahan suplai gas metan, Suyitno akan menampung aspirasi ini. Namun ia mengupayakan penambahan jam suplai gas metan.
"TPA kita masih dalam pengembangan. Jika sudah maksimal menggunakan sistem control landfill maka penambahan jam dan distribusi jaringan bisa kita tambah," jelasnya.
Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wakhid juga mengatakan hal yang sama. Kata ia, penambahan waktu suplai gas ke warga terganjal minimnya kapasitas mesin blower. "Mesinnya panas kalau dipakai lama. Sehingga kita mengatur jamnya. Tapi nanti kita kaji lagi untuk penambahan blowernya," pungkasnya. (yep/ros)