Lambung Kapal Bocor: 27 Truk Tenggelam di Selat Bali, Data Penumpang Simpang Siur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lambung Kapal Bocor: 27 Truk Tenggelam di Selat Bali, Data Penumpang Simpang Siur

Jumat, 04 Maret 2016 22:43 WIB

Tim SAR berusaha menyematkan para penumpang yang tumpah ke laut setelah Kapal LCT Rafelia II tenggelam di perairan selat Bali, Jumat (4/3).

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Kapal Landing Craf Tank (LCT) Rafelia II tenggelam di perairan selat Bali, Jumat (4/3) sekitar pukul 12.50 WIB. Diduga, penyebab tenggelamnya kapal adalah lambung kapal yang mengalami kebocoran.

"LCT Ravelia 2 mengalami kebocoran dan miring pada posisi di belakang hotel Banyuwangi beach atau bouy kabel head sebelah utara kurang lebih seratus meter bouy kuning kabel head," kata Kadispenal Laksma M Zainudin.

Zainuddin mengatakan, kapal tersebut tenggelam sekitar pukul 13.10 WIB. "Kapal LCT Ravelia 2 bergerak dari Gilimanuk menuju Ketapang dengan mengangkut dua unit truk besar, satu unit pick up, empat unit tronton, 18 unit truk sedang dan 4 kendaraan kecil total 25 unit," kata dia.

Hingga kini, Tim SAR telah melakukan evakuasi dibantu kapal KMP, nelayan, dan dua KAL TNI AL. "Hingga saat ini masih dilaksanakan proses evakuasi SAR. Untuk daftar manifest penumpang menyusul," kata dia.

Sebelum tenggelam, Kapal Feri LCT Ravelia II bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, pukul 12.50 WIB.

Di tengah jalan, kapal itu mengalami kebocoran dan miring. Sekitar pukul 13.10 WB kapal itu tenggelam beserta muatan yang terdiri dari dua unit truk besar, satu unit pick up, empat unit truk tronton, 18 unit truk sedang, dan empat kendaraan kecil.

Informasi yang dihimpun di lapangan dan Polres Jembrana menyebutkan, selain kendaraan seperti truk dan pikap, kapal ini juga mengangkut total 72 penumpang yaitu 14 anak buah kapal termasuk nahkoda, enam siswa SMK yang praktik kerja serta 52 penumpang rata-rata dari sopir dan kernet truk.

Dari jumlah tersebut, hingga pukul 19.06 WITA, data di Polres Jembrana menyebutkan 48 orang berhasil dievakuasi, dengan 45 di antaranya berada di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan 3 orang dibawa ke rumah sakit.

Untuk melakukan evakuasi, tim gabungan dari SAR, TNI AL, Polisi Perairan dengan dibantu seluruh kapal yang beroperasi di Selat Bali serta nelayan, masih terus mencari penumpang kapal yang belum ditemukan.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan sejauh ini terdapat 71 orang yang telah dievakuasi.

"Ada 10 korban luka-luka, mereka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Sementara itu, ada empat orang yang masih belum ditemukan," katanya dilansir BBC Indonesia.

Keempat orang yang belum ditemukan terdiri dari nahkoda, mualim 1, seorang ibu beserta seorang anak.

Azwar mengaku belum bisa memastikan jumlah penumpang karena manifes Ravelia II tengah diminta dari Pelabuhan Gilimanuk.

Sementara Kepala Badan SAR Nasional, Bambang Sulistyo, mengaku mengerahkan 40-an petugas SAR dari pos Jimbaran, pos Buleleng, dan Pos Jember untuk mencari korban dari kapal Ravelia. “Ada tiga kapal rig yang diutus ke sana. Lalu ada satu helikopter Bolkow yang diterbangkan ke lokasi,” kata Bambang kepada BBC Indonesia.

Selain Tim SAR, penyemalatan juga dilakukan pihak TNI dengan mengerahkan dua kapal perang. Komando Armada Timur (Koarmatim) TNI Angkatan Laut langsung memberangkatkan KRI Badik 623 dan KRI Pulau Raas 722 untuk membantu proses evakuasi KMP Rafelia 2 di lokasi kejadian.

"Saat ini personel (penumpang) yang sudah berhasil diselamatkan sejumlah 71 orang," kata Kadispen Armatim Letkol Laut Maman Sulaeman, Jumat (4/3).

Hal senada juga disampaikan Humas Pemerintah Banyuwangi Dini. Dia menyampaikan data sementara penumpang yang berhasil dievakuasi sebanyak 71 orang.

Ditambahkan FH Bambang Soelistyo, seluruh penumpang berjumlah 51 orang yang terdiri dari 37 penumpang dan 14 anak buah kapal (ABK).

“Memang terjadi kesimpangsiuran data penumpang. Namun, berdasarkan KSOP dari Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, 37 penumpang dan 14 ABK,” kata Bambang.

Sementara saksi mata menuturkan, puluhan penumpang panik saat KMP Refelia II oleng di perairan Selat Bali. Mereka kemudian menyelamatkan diri dengan terjun ke laut. "Banyak anak kecil juga dari kapal itu," kata Ferdinan Valentino, saksi mata, Jumat (4/3).

Ferdinan mengaku ia menumpang kapal dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Sesaat sebelum berlabuh, ia melihat sebuah kapal miring lalu tenggelam.

"Kejadiannya begitu cepat," ungkap Ferdinan.

Lantaran kejadian itu, kapal yang ia tumpang pun batal berlabuh ke Pelabuhan Ketapang. Nahkoda mengarahkan kapal ke kendaraan laut yang nyaris tenggelam itu.

Beberapa kapal lain juga mendekati KMP Refelia II. Penumpang KMP Refelia II lalu diselamatkan. Tapi, banyak penumpang yang terpisah dari anggota keluarga mereka dalam upaya penyelamatan tersebut.

"Ada satu anak yang diangkut ke kapal saya. Dia menangis karena terpisah dari ibu dan adiknya," ujar Ferdinan yang mengaku dalam perjalanan dari Bali menuju Bandung, Jawa Barat. (mer/tic/kcm/lan)

Sumber: detik.com/merdeka.com/kompas.com

 

sumber : detik.com/merdeka.com/kompas.com

 Tag:   Kecelakaan

Berita Terkait

Bangsaonline Video