Bong, Senpi, hingga 'Sex Toy' Diamankan saat Penangkapan Gatot Brajamusti | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bong, Senpi, hingga 'Sex Toy' Diamankan saat Penangkapan Gatot Brajamusti

Selasa, 30 Agustus 2016 01:10 WIB

Tampak kondisi Gatot Brajamusti usai diciduk polisi terkait narkoba.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sehari setelah penyanyi dangdut Imam S Arifin ditangkap lantaran mengonsumsi sabu-sabu, giliran Gatot Brajamusti atau karib disapa Aa Gatot ditangkap polisi karena kasus yang sama. Gatot ditangkap selang sehari memegang jabatan ketua umum PARFI (Persatuan Film Indonesia).

Gatot Brajamusti diciduk satuan gabungan Polres Mataram dan Polres Lombok Barat di sebuah hotel berbintang pada Minggu (28/8) pukul 23.00 WIB. Pria awalnya terkenal sebagai guru spiritual Reza Artamevia ini diduga tengah melakukan pesta narkoba. Dalam penangkapan itu polisi juga mengamankan seorang istri ketiga Aa Gatot berinisial DA.

Polisi pun bergerak cepat mengusut kasus penangkapan Ketua PARFI tersebut. Polres Jakarta Selatan pun langsung menggeledah salah satu rumah Aa Gatot di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Di TKP, Polres Jakarta Selatan berhasil mengumpulkan beberapa barang bukti yang diduga milik Aa Gatot.

"Barang bukti yang diduga satu klip kristal warna putih, kasat mata terlihat seperti sabu. Tadi pagi cek laboratorium sementara hasilnya negatif. Barang bukti yang disita 9,7 gram. Kemudian dua tablet biru, belum ada hasil lab yang menyatakan ekstasi," ungkap Kasat Narkoba Polres Jaksel, Kompol Vivick Tjangkung di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (29/8).

"Lalu, ada 35 buah alat suntik baru dengan 115 jarum. Bong-nya ada empat, lengkap dengan selang dan alat penghisap. Ada juga aluminium foil, bekas sisa pakai," lanjutnya.

Selain mendapati beberapa barang bukti tersebut, Polres Jakarta Selatan juga mengamankan sebuah alat bantu seksual. Dildo warna merah muda itu diduga milik istri Gatot Brajamusti berinisial DA yang juga diciduk bersama Aa Gatot.

"Ada juga alat bantu seks warna merah muda. Ini biasanya digunakan oleh wanita," terang Kompol Vivick Tjangkung.

Rencananya, semua barang bukti akan diserahkan ke Polres Mataram yang menangani kasus narkoba Gatot Brajamusti. "Barang bukti ini kami satukan dengan barang bukti yang ditemukan Resmob Polda Metro Jaya berupa senjata api dan peluru. Nanti kami serahkan kepada Polres Mataram yang melakukan penggerebekan awal," kata Kompol Vivick Tjangkung.

Tak hanya itu, ia juga kedapatan menyimpan senjata api jenis Glock 26, 32 Auto, dan Walther, berikut ratusan butir peluru yang diduga ilegal. Aa Gatot Brajamusti juga melanggar Undang-Undang Perlindungan Satwa, karena menyimpan harimau Sumatera yang diawetkan dan seekor elang Jawa.

Usai tertangkap, beragam komentar sesama artis mulai bermunculan. senior yang sekaligus anggota PARFI, Mark Sungkar, meminta agar Gatot Brajamusti, diberhentikan sebagai Ketua Umum PARFI periode 2016-2021 jika terbukti bersalah terkait kasus narkoba yang menimpanya.

"Seandainya bersalah, diberhentikan ataupun mengundurkan diri. Artinya kepemimpinan dia tidak ada lagi," kata Mark, Senin (29/8).

Meskipun demikian, lanjut Mark, Gatot tidak akan kehilangan keanggotaannya sebagai anggota dari PARFI.

"Ini bukan partai politik. Ini organisasi profesi, selama itu tidak mengganggu profesinya dan orang itu sudah tobat kenapa tidak? Sangat bisa (tetap anggota). Tapi ini tergantung Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) dan dewan penasihat apakah iya atau tidak, atau hanya dicabut sementara," kata dia.

Sedangkan jika Gatot sudah resmi lengser sebagai ketua umum, kata Mark, DPO dan dewan penasihat tidak perlu melakukan kongres kembali untuk memilih ketua umum baru.

Sementara juru bicara PARFI 1956m Debbie Cynthi Dewi menilai penangkapan Gatot mencoreng nama baik PARFI. "Jelas. Jelas itu mencemarkan. Kasihan teman-teman kita kan yang kerja keras. Ini malah urusan narkoba. Pusing kan, kasihan yang muda-muda berprestasi," kata dia di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan (29/8).

Sebagai aktivis di PARFI, Debbie Cynthia Dewi tentu menginginkan ketua yang bisa membangun gerakan Parfi ke arah yang lebih baik. Bukan malah mencoreng dengan hal-hal yang negatif.

"Kali ini saya bilang! Kami ingin pemimpin yang baik, yang bagus dan tidak terlibat narkoba. Mau dibawa ke mana? Kita ini sudah terpuruk, masa mau tambah terpuruk lagi," kata Debbie berapi-api. (mer/tic/kcm/lan)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video