Sungai Bengawan Solo Terus Naik, Bojonegoro Waspada Banjir
Wartawan: Eky Nurhadi
Sabtu, 06 Januari 2018 22:15 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Debit air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, terus menunjukkan tren kenaikan setelah mendapat kiriman air dari wilayah hulu Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan sekitarnya.
Kondisi air sungai terpanjang di pulau Jawa itu kini masuk siaga hijau atau siaga I banjir. Ketinggian air berada di titik 13.65 peilschaal pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (6/1/18) sore.
BACA JUGA:
Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
Debit Air Tinggi, Tanggul Kali Ingas di Kanor Bojonegoro Jebol
Diperkirakan ketinggian air akan terus naik hingga siaga kuning (siaga II). Sebab, wilayah Bojonegoro terus mendapat limpahan air dari wilayah hulu.
Kepala pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo mengatakan, kenaikan air disebabkan kontribusi hujan di wilayah hulu Ponorogo, Ngawi, dan sekitarnya serta ditambah kiriman air dari hujan lokal dari Bojonegoro dan Tuban.
"Curah hujan deras masih akan terjadi beberapa hari ke depan baik di wilayah Bojonegoro maupun hulu Jawa Tengah," paparnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo agar mulai meningkatkan kewaspadaan menghadapi kiriman air banjir.
"Instansi terkait kebencanaan juga kami pastikan sudah melakukan kesiapsiagaan guna mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan," paparnya.
Sementara itu, saat ini ada ribuan hektare tanaman padi yang siap panen di daerah bantaran sungai Bengawan Solo mulai Kecamatan Kapas hingga Kecamatan Baureno. Padi tersebut sekitar satu dua minggu lagi akan mengalami masa panen. Namun jika terendam air banjir maka dipastikan akan gagal panen.
"Kami sangat was-was dengan adanya informasi Sungai Bengawan Solo banjir. Semoga airnya segera surut sehingga kami bisa memanen padi," ucap salah satu petani di Kecamatan Kanor, Kasbi. (nur/rev)