Ini Rahasia Tukang Pijat Asal Jombang Bisa Pergi Haji
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Senin, 13 Agustus 2018 21:22 WIB
Aslikah tak pernah mematok tarif untuk jasa pijatannya ini. Menurutnya, banyak orang yang memberinya uang lima belas ribu untuk sekali datang.
"Ya gak menentu, kadang ada yang ngasih Rp 50 ribu. Banyak juga yang ngasih Rp 15 ribu," tutur Aslihah di Ahes.
Aslikah mulai mendaftar haji tahun 2010 menggunakan dana talangan. Waktu itu, dirinya memiliki uang 6.500.000. Ia ingin memperbaiki rumahnya yang sudah banyak berlubang. Namun bungsunya menyarankan ia untuk menggunakan uang tersebut daftar haji. Akhirnya, uang tersebut ia gunakan daftar haji dengan dana talangan.
"Alhamdulillah, dana talangan tersebut sudah lunas dalam waktu 2 tahun," ujarnya.
Namun, sejak anak bungsunya meninggal dunia tahun 2014 lalu, Aslikah sudah tidak berkeliling memijat. Ia sekarang hanya menerima mijat di rumahnya. Menurutnya, selama ini ia telah meninggalkan anak anaknya di rumah sejak pagi hingga malam demi mencari nafkah.
"Jamaah sholat saya pun banyak yang bolong karena pas lagi keliling mijat," sesalnya.
Sepulang ia dari tanah suci nanti, Aslikah akan tetap melakukan aktivitasnya memijat. "Saya kan juga ingin amal, ikut kumpulan yasinan, manakiban, tahlilan dan lain lain, itu kan butuh uang," tandas Aslikah. (ian/rev)