Tafsir Al-Isra’ 36: Sejatinya Menyanyi, Cuma Promonya Shalawatan
Editor: Redaksi
Jumat, 19 April 2019 22:40 WIB
Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag
36. Walaa taqfu maa laysa laka bihi ‘ilmun inna alssam’a waalbashara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana ‘anhu mas-uulaan
BACA JUGA:
Istri Nabi Luth Durhaka, Raja Namrud Meninggal Dipentung Kepala, Nabi Ibrahim Dibakar Merasa Sejuk
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
“ ... kullu ulaa-ika kaana ‘anhu mas-uulaa”. Bahwa telinga, mata, hati dan semua anggota badan akan diadili nanti, ditanya dan harus dipertanggugjawabkan. Bisa diterka bentuk pertanyaan Tuhan terhadap pendengaran, kira-kira begini:” Hai telinga, selama di dunia kamu dipakai mendengarkan apa saja?
Dengan sangat jujur telinga memberi pengakuan, kami lebih sering dipakai mendengarkan musik, menguping orang bicara, mendengarkan bacaan al-qur’an dsb. Begitu pula penglihatan, banyak mana mata ini dipakai melihat mushaf al-qur’an atau melihat layar TV, HP, dll. Hati, banyak mana dipakai berdzikir, bermunajah, atau liar ke mana-mana?