'Yang Ayo Kelon', Rayuan Maut Pemuda Bojonegoro Sebelum Setubuhi ABG Dua Kali | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

'Yang Ayo Kelon', Rayuan Maut Pemuda Bojonegoro Sebelum Setubuhi ABG Dua Kali

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Eky Nurhadi
Jumat, 21 Februari 2020 15:54 WIB

Aji Budi Pangestu, tersangka pencabulan saat dipamerkan di Mapolres Bojonegoro, Jumat (21/2).

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Aji Budi Pangestu (20), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, bisa menyetubuhi anak di bawah umur sebanyak dua kali lewat rayuan mautnya.

Akibat perbuatannya, ia harus mendekam di balik jeruji tahanan Mapolres Bojonegoro selama bertahun-tahun.

Saat dipamerkan di halaman Mapolres Bojonegoro Jumat (21/2/20) siang, pemuda berperawakan kurus ini mengakui telah melakukan perbuatan persetubuhan sebanyak dua kali terhadap korban, sebut saja Bunga yang masih berusia 15 tahun warga Kecamatan Dander.

"Iya pak dua kali, di rumah saya saat sepi," ujar tersangka saat ditanya wartawan.

Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan mengungkapkan, modus tersangka bisa menyetubuhi korban dengan cara berpacaran. Saat bertemu korban, tersangka membujuk korban dengan kalimat "yang ayo kelon" (sayang ayo bersetubuh).

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, tersangka mencium korban selama tiga menit sambil membuka pakaian korban. Selanjutnya, tersangka melakukan tindakan persetubuhan. Hal itu berulang hingga dua kali sebelum akhirnya kasusnya terbongkar.

"Orang tua korban melaporkan kasus ini ke polisi, kemudian kita lakukan penyelidikan dan kita amankan tersangkanya pada tanggal 10 Februari 2020 sekitar pukul 05.00 WIB di rumah tersangka," jelas Kapolres.

Menurut M. Budi Hendrawan, tersangka menjalin hubungan pacaran atas dasar suka sama suka. Namun, karena korban masih di bawah umur, pihaknya melakukan proses hukum.

"Ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," tegas Kapolres.

Aji mengaku menyesal setelah memakai seragam orange bertuliskan Tahanan Polres Bojonegoro, dengan kedua tangan diborgol. Dengan potongan rambut cepak acak-acakan, wajah Aji tampak sedih dan menyesali perbuatan yang telah dia lakukan. "Ya, saya menyesal pak," ucapnya menambahkan. (nur/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video