Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden, Ratusan Mahasiswa di Lamongan Demo

Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden, Ratusan Mahasiswa di Lamongan Demo Suasana demo mahasiswa di Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI, PMII dan menggelar demo di kantor dewan setempat, Rabu (13/4/2022) pagi. Sedangkan pada sore hari, ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengepung kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan.

Pada aksi kali ini sekira pukul 10.00, para mahasiswa memulai aksinya dari tugu Adipura, di Jalan Panglima Sudirman. Mereka mendapat pengawalan ketat dari petugas . Setelah menyampaikan orasi, lengkap dengan atribut unjukrasa, mereka melakukan longmarch ke gedung , di Jalan Basuki Rahmat.

Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya

Di jalan raya depan gedung DPRD ini mereka menyampaikan orasi secara bergantian. Dalam orasinya mahasiswa mengusung isu yang sama dengan isu yang diangkat para mahasiswa lain di negeri ini. Para mahasiswa ini menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Kami menolak masa jabatan presiden 3 periode UUD 1945, wacana amandemen UUD 1945 dan wacana penundaan Pemilu 2024," kata Amir Mahfut salah seorang korlap aksi

Selain itu, kata Amiri mahasiswa juga menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga minyak goreng dan menolak kenaikan PPN.

Baca Juga: Amanat Plt Bupati Lamongan di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

"Imbas dari isu kenaikan harga BBM adalah naiknya harga bahan pokok. Hal ini juga menyebabkan kelangkaan beberapa bahan pangan di pasar sehingga sulit untuk dijangkau oleh masyarakat. Walaupun ini adalah pola yang selalu berulang, namun pemerintah selalu gagal mengantisipasi hal tersebut," ujarnya.

Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana, terjun langsung di tengah - tengah mahasiswa dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini. Dia menyatakan siap menjembatani antara mahasiwa dengan . Hanya, tawaran ini belum cukup bagi mahasiswa untuk berkompromi.

Bahkan ketika Wakil Ketua , Retno Wardani, bersama anggotanya, Mahfud Shodiq, menyapa dan menyatakan siap menerima secara perwakilan, mahasiswa juga belum bisa berkompromi. Pasalnya, para mahasiswa minta mereka diterima dalam ruang sidang paripurna.

Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat

Setelah dilakukan rapat sejenak antara DPRD, Kapolres, dan pihak terkait, para mahasiswa dipersilakan masuk ke teras gedung DPRD. Para mahasiswa tampak kecewa, karena semula mereka menyangka diterima di dalam gedung. Kedua belah pihak saling ngotot dan tidak ada titik temu, sehingga pertemuan di teras gedung dewan berlangsung cukup lama.

Ditambahkan Kapolres, saat pengamanan aksi, tidak ada penggunaan senjata api. Pihaknya berupaya untuk tidak terjadi benturan antara petugas pengamanan dengan massa aksi. "Pastikan tidak ada anggota yang membawa senjata api karena kita mengawal bukan melawan," kata Miko.

Sementara gelombang aksi kedua yang dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan berlangsung mulai pukul 15.00 langsung menuju gedung Pemkab Lamongan. (qom/mar)

Baca Juga: Resmikan YES Corner Perpusda Lamongan, Bupati Yuhronur Sumbang Ratusan Buku Pribadinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO