Pemkot Probolinggo mulai Kembangkan Limbah Tahu jadi Kebutuhan Gas Warga

Pemkot Probolinggo mulai Kembangkan Limbah Tahu jadi Kebutuhan Gas Warga Secara Simbolis Wali Kota Hj Rukmini SH MSi melakukan peresmian dengan penandatanganan prasasti. (Andi/BANGSAONLINE)

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Limbah Pabrik tahu yang biasanya dibuang ke sungai dan justru mencemari lingkungan. Kini, tidak akan terjadi lagi. Hal ini menyusul langkah Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang berimplementasi kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Tepatnya di Pabrik tahu bernama Proma milik H Sidiq, di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Wali Kota Hj Rukmini SH MSi secara langsung meresmikan instalasi Biogas limbah Tahu dan pemanfaatan Gas Methana TPA Bestari, Rabu (22/4) lalu.

Selain Wali Kota, hadir semua jajaran pejabat di lingkungan Pemkot setempat, mulai dari Kepala BLH Tutang Aribowo, Asisten Budi Krisyanto, Kadis Sosial Sukam, hingga Camat dan Lurah se-Kota Probolinggo. Setelah meresmikan, Wali Kota juga meninjau langsung alat pengelohan limbah tahu tersebut menjadi Biogas yang menelan anggaran Rp 270 juta dari BLH.

Usai melakukan penandatanganan prasasti yang dilakukan secara simbolis dan didampingi beberapa Muspida, Wali Kota mendukung langkah BLH mengembangkan pengolahan limbah menjadi gas yang berguna bagi masyarakat. Apalagi, kebutuhan Gas tiap harinya yang begitu menjadi beban ekonomi masyarakat atas kenaikan Gas Elpiji yang ada.

“Kami ingin gas methana terus bertambah. Kalau sekarang 25, nanti bisa 100. Pemkot Probolinggo akan mendukung semua terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kalau ini terus dikembangkan, Insya Allah kebutuhan masyarakat untuk gas akan terkurangi karena ini diberikan secara cuma-cuma atu gratis,” ujar Wali Kota.

Wali Kota dan segenap undangan kemudian melakukan peninjauan pengolahan limbah pabrik tahu menjadi gas methane. Wali Kota mengikuti dengan seksama penjelasan BPPT tentang proses pengolahan limbah hingga menjadi gas methane.

Kepala BLH Tutang Aribowo mengatakan, sedikitnya 50 rumah sudah menikmati sambungan gas methane yang berasal dari TPA Bestari tersebut. Bahkan, dirinya juga menekankan agar selanjutnya cara-cara itu dicontoh oleh para pabrik tahu yang lain.

Mengingat selama ini, limbah tahu justru lebih banyak dibuang ke sungai sehingga cenderung membuat pencemaran lingkungan. “Kami terus berupaya agar pemanfaatan limbah seperti ini bisa dikembangkan,” tegas Tutang.

Pihaknya juga terus menambahkan rumah yang bisa disambung gas metan yang dibagikan gratis. TPA Bestari akan dimanfaatkan untuk pengembangan gas metan yang bisa digunakan untuk memasak. “Ini merupakan media edukasi mengelola limbah secara optimal. Gas methane juga mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO