Meskipun demikian, Pemkab Lamongan terus berupaya dalam mengedukasi masyarakat seiring dengan kegiatan TPST Samtaku.
Melihat keefektifan adanya Samtaku yang terbukti dengan mampu mengurangi sampah 60 ton/hari, Pemkab Lamongan akan mereplikasi TPST Samtaku ini di Kecamatan Babat dan Paciran. Tak hanya itu, Pemkab Lamongan juga terus berinovasi mengembangkan sistem di TPST Samtaku.
"Kami juga akan mengembangkan (Refuse Derived Fuel) di Samtaku ini, yang dapat digunakan sebagai pengganti batubara, dan kita akan mulai dan kembangkan tahun ini dan di tempat ini," pungkasnya.
Clint Shoemake selaku Deputi Politik dan Ekonomi di Surabaya Amerika Serikat mengungkapkan rasa bangga dan senang dapat berkunjung ke TPST Samtaku Lamongan.
"Pagi ini saya bersama Green Team Surabaya ke sini, dan senang sekali bisa bertemu dengan Pak Bupati, maupun tim dari Reciki, Danone, serta teman-teman," ungkap Clint.
Lebih lanjut Clint mengungkapkan maksud kedatanganya ingin mengadopsi sistem yang dijalankan Samtaku Lamongan. "Kedatangan kami ke Lamongan untuk melihat sistem di Samtaku ini atau mungkin nanti ada ide-ide yang bisa kami bawa ke Surabaya, bagaimana sistem itu berfungsi, dan kemungkinan nanti tidak sebesar di Samtaku tapi mungkin lebih kecil," ujarnya.
Keberhasilan Samtaku tentu tidak terlepas dari peran kolaborasi antara Pemkab Lamongan bersama stakeholder yakni PT Reciki Solusi Indonesia, Danone Aqua Indonesia, serta Dompet Dhuafa. Di mana saling memegang peran penting dalam menjalankan TPST Samtaku Lamongan. (qom/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News