KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan hasil survey dari SETARA Institut tahun lalu, Kota Kediri masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia. Untuk mempertahankan predikat tersebut, Pemkot Kediri bersama dengan FKUB melaunching kampung moderasi beragama, Senin (21/11/2022) malam.
Ketua FKUB Kota Kediri, Muhammad Salim, mengatakan bahwa kampung moderasi beragama merupakan bentuk manifestasi dari upaya pemerintah daerah setempat bersama pihaknya untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
BACA JUGA:
- Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
- Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
- Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
- Arahan Pj Wali Kota Kediri di Sosialisasi Penilaian Mandiri dan Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
"Kampung moderasi adalah pengejawantahan dari konsep moderasi beragama, yang mana hal ini merujuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip, untuk selalu menghindarkan perilaku ekstrem (radikalisme), serta selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia," paparnya.
Ia menambahkan, ada tiga indikator utama dalam pembentukan kampung moderasi beragama. Ketiga indikator itu meliputi indeks toleransi, tingkat kesetaraan dan indeks kerjasama.
"Berdasarkan ketiga parameter tersebut kami sepakat untuk melaunching kampung moderasi beragama di masing-masing kecamatan. Kelurahan Burengan (Kecamatan Pesantren), Kelurahan Pakelan (Kecamatan Kota) dan Kelurahan Mojoroto (Kecamatan Mojoroto)," tuturnya.
Sebelumnya, kata Salim, FKUB Kota Kediri dalam lima tahun terakhir aktif melakukan pendampingan pada sejumlah wilayah ini sebagai daerah percontohan di masing-masing kecamatan.