Berbagai Usulan Muncul saat Kunker BKSAP DPR RI di UTM

Berbagai Usulan Muncul saat Kunker BKSAP DPR RI di UTM Rektor UTM, Safi', saat menyerahkan aspirasi civitas akademika kepada BKSAP DPR RI.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kunjungan kerja badan kerja sama antarparlemen (BKSAP) ke Univesitas Trunojoyo Madura () dibanjiri usulan dari rektor, para dekan hingga badan eksekutif mahasiswa (BEM), Rabu (14/6/2023).

Rektor , Safi', meminta Putu Supadma Rudana selaku Ketua Delegasi menjadi jembatan problematika perguruan tinggi hingga urusan Madura, mengingat para anggota BKSAP adalah gabungan dari bebagai partai politik di .

Baca Juga: Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, UTM Gandeng ICW

Ia pun menyebut, membutuhkan sentuhan sarana prasarana kampus karena masih terbatas, serta penambahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Pasalnya, mahasiswa yang daftar melalui KIP mencapai 4.400 mahasiswa dan hanya ada 375 kuota, sementara mahasiswa dari golongan ekonomi lemah.

"Total mahasiswa saat ini mencapai 21 ribu orang, dan datang dari 34 provinsi dari Sabang-Maurauke, bahkan dari Indonesia Timur seperti Papua. Paling banyak dari Madura sendiri," ungkapnya.

Baca Juga: Selamat! Universitas Trunojoyo Madura Raih Akreditasi Unggul, Pembukaan FK Tinggal Tunggu Waktu

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman (FKIS) , Shofiyun Nahidloh, menyampaikan terkait buruh migran Madura, buruh migran kelompok yang rentan dari berbagai bentuk eksploitasi , sehingga tidak cukup hanya disentuh dengan regulasi, tidak cukup hanya dengan memberikan perlindungan hukum.

Akan tetapi sentuhan potensi alam Madura perlu mendapatkan perhatian khusus, karena Madura kaya akan potensi alamnya, dengan memaksimalkan potensi alam Madura, akan dapat meminimalisir buruh migran berangkat keluar negeri.

"Madura memiliki basis pekerja migran akibat tuntutan ekonomi, maka perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah agar dapat perlindungan secara profesoonal," tuturnya.

Baca Juga: Gus Irsyad Batal Dilantik Jadi DPR RI, Massa SGI Geruduk KPU Kabupaten Pasuruan

Ia meminta BKSAP dapat mencarikan solusi, "Wakil rakyat bisa memperjuangkannya, terkait peningkatan ekonomi melalui potensi lokal Madura mulai sektor wisata ataupun potensi ekonomi lainnya," tuturnya.

Sedangkan, Dekan Ekonomi dan Bisnis , Sutikno, berharap kepada anggota BKSAP yang hadir dapat memperjuangkan Madura masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal. Sebab, Madura memiliki potensi ekonomi yang besar mulai dari garam karena menyuplai 60 persen dari kebutuhan nasional, rumput laut hampir 80 persen dari Madura, hingga potensi migas.

Kata Sutikno, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) siap ambil bagian dan mendorong percepatan peningkatan ekonomi Madura, " FEB upaya mendorong pembangunan ekonomi inklusif" atau Kawasan Ekonomi Khusus Halal Madura.", tegasnya

Baca Juga: Dosen Psikologi UTM Sebut Gen Z Butuh Asupan Politik

Merespon hal itu semua, Putu Supadma Rudana Ketua Delagasi , berjanji untuk membantu dan menjembatani dan Madura sesuai tugas dan fungsi BKSAP, akan mengkomunikasi kepada pihak pihak terkait.

Kata Putu, karena tupoksi BKSAP adalah ikut menyuarakan dan mengaungkan potensi daerah, serta melakukan deplomasi berbagai pihak selain mendegarkan dan menyerap aspirasi potensi yang di miliki di daerah.

Oleh karena itu, kehadiran BKSAP memastikan pemerintah pusat agar hadir ke Madura dan , selain itu akan menyuarakan di Komisi dan lintas Fraksi , "hanya tidak dapat mengeksikusi, hal itu tugasnya di Eksikutif", ucapnya kepada media

Baca Juga: Bawaslu Bangkalan Ajak Pemilih Pemula Awasi Pilkada, Foto dan Lapor Jika Temui Kecurangan

Senada apa yang di sampaikan oleh H. Hasani Zuber anggota dari Partai Demokrat Dapil Madura , akan memperjuangkan bersama mulai dari pendidikan , pengembangan potensi lokal Madura, "khususnya di Partai Demokrat akan memperjuangkan menjadi aspirasi, dan ini akan berkelanjutan, dan tidak cukup disini saja, sehingga dapat terselesaikan bersama", tuturnya

Hadir dalam kunjugan BKSAP wakil ketua Gilang Dhiela Farares (PDIP) , Ketua Delegasi Putu Supadma Rudana (Demokrat) Mulan Jamela (Gerindra) Arzeti Bilbin (PKB) Linda Megawati (Demokrat) Didi Irawadi Syamsuddin (Demokrat) dan H.Hasani Bin Zubaer (Demokrat) (uzi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO