​Security Ponpes Al-Ibrohimi Ditetapkan Tersangka Penganiayaan, Gus Atho Minta Ditangani Polres

​Security Ponpes Al-Ibrohimi Ditetapkan Tersangka Penganiayaan, Gus Atho Minta Ditangani Polres Gus Atho' didampingi pengacara Abdullah Syafii saat memberikan keterangan pers. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE.com

GRESIK, BANGSAONLINE.com - KH. Khoirul Atho', salah satu pemangku pondok pesantren (Ponpes) Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, meminta agar kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan security ponpes Agung Prasetya (39), diambil alih Polres Gresik.

Agung Prasetya yang merupakan warga Jalan KH Sahlan XV/10 RT 7 RW 2, Ds. Manyar Sidomukti, Kecamatan manyar, dilaporkan korban, Muhammad Rizki ke Polsek Manyar atas dugaan penganiayaan.

Per tanggal 31 Agustus 2023, Agung telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polsek Manyar. Disangkakan Pasal 352 KUHP, penganiayaan ringan.

"Kami minta kasus ini diambil alih Polres Gresik. Kami kirim surat ke Polres Gresik," ucap Kiai Atho', didampingi kuasa hukumnya, Abdullah Syafi'i, Kamis (31/8/2023).

Gus Atho', begitu panggilan akrabnya menduga ada ketidak fairan dalam penanganan perkara yang membelit security Ponpes Al-Ibrohimi.

Gus Atho mengaku, khawatir terjadi dalam penanganan perkara ini.

"Jangan sampai ada . Makanya, kami minta perkara diambil alih Polres Gresik. Makanya, kami berkirim surat ke Polres Gresik," katanya.

Agung Prasetya kepada BANGSAONLINE.com mengungkapkan, dugaan penganiayaan berawal pada hari Jumat, (18/8/2023) sekitar pukul 9.00 WIB.

Saat itu, ia menegur Muhammad Rizki, warga asal Nganjuk yang merokok di gazebo di areal pondok.

"Muhammad Rizki saya tegur lantaran merokok di areal pondok. Sebab, hal itu dilarang," ungkapnya.

Setelah itu, lanjut Agung, Rizki masuk ke ruangan Ma’had Ali ponpes. Usai salat Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB, Rizki kembali merokok di gazebo depan pos security.

"Saat itu, rokok langsung saya ambil. Tidak kena apa-apa. Luka-luka dan lainnya tidak ada.

"Rokok langsung saya buang ke tempat sampah," tuturnya.

Usai kejadian itu, ungkap Agung, Rizki masuk ke ruang pondok, kemudian, Ning Nafis keluar sambil mengambil foto di security. Kemudian, dengan diantar oleh Khoirul Rozi yang merupakan kepala sekolah MTS, Rizky bersama temannya, datang ke Polsek Manyar untuk membuat laporan.

"Saya hadir memberikan keterangan sebagai saksi pada 28 Agustus. Sebelumnya saya nggak bisa hadir dipanggil pada tanggal 25 Agustus karena ada bimtek," terangnya.

Namun, tambah Agung pada Kamis, (31/8/2023), dirinya dipanggil penyidik dengan status sebagai tersangka.

"Saya tidak hadir," katanya.

Lihat juga video 'Viral, Sopir Truk Sampah Dihajar Oknum Polisi, Korban Laporkan ke Propam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO