Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?

Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar? Dr Fadly Usman (kiri), Dr Hermanto Ja'far (tengah) dan M Mas'ud Adnan (kanan). Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Belakangan media sosial dihebohkan oleh Tagar #JanganJadiDosen karena gajinya kecil. Bahkan seorang dosen muda kemudian meng-upload slip gajinya. Rp 2.400.600. Tak sampai Rp 2,5 juta. Jagat maya pun heboh.

“Dosen itu buruh,” kata Dr Hermanto Ja’far, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 September 2024

Ini memang ironis. Pada satu sisi dosen atau guru dituntut profesional dan bisa mencerdaskan generasi bangsa. Bahkan pada dosen juga dibebani Tri Dharma yang terdiri dari: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tapi pada sisi lain, dan guru sangat kecil. Bahkan gaji guru ada yang hanya Rp100 ribu per bulan.

Lebih ironis lagi, pemerintah terkesan diskriminatif terhadap dosen dan guru.

Baca Juga: Benarkah Teh Tanpa Gula Bisa Mengecilkan Perut? Ini Faktanya

“Sesama ASN saya kadang iri terhadap gaji ASN tetangga (yang jauh lebih tinggi),” kata Dr Fadly Usman, Dosen Univesitas Brawijaya Malang yang alumnus Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Miyazaki Jepang.

Dr Fadly Usman kemudian menunjukkan salah satu bukti ASN departemen keuangan atau BUMN yang gajinya jauh di atas dosen.

Padahal salah satu tugas negara atau pemerintah adalah mencerdaskan rakyat yang berarti harus memperhatikan kualitas pendidikan sekaligus kesejahteraan sumber daya manusia (SDM)-nya.

Baca Juga: Resep Tahu Acar Khas Solo Gurih dan Segar

Kenapa pemerintah Indonesia terkesan tidak menghargai ilmu atau orang berilmu? Padahal negara-negara lain sangat menghargai dosen dan huru. Mereka memberi atau guru sangat besar. 

Nah, untuk mengetahui hal tersebut simak yang kali ini menghadirkan narasumber Dr. Eng Fadly Usman, Dosen Universitas Brawijaya Malang yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Fadly Usman adalah alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) dan University of Miyazaki Jepang.

Selain Dr Fadly Usman, juga mengundang Dr. Hermanto Ja'far, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Baca Juga: Lebih Sehat Tempe yang Dibungkus Plastik atau Daun Pisang? Ini Penjelasannya

Selamat menikmati sajian yang kali ini dipandu M. Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO