Memaknai Momentum Toron: Dari Aktualisasi hingga Tradisi

Memaknai Momentum Toron: Dari Aktualisasi hingga Tradisi Ilustrasi. Foto: Ist

Oleh: Dinara Maya Julijanti

Pertanyaannya mengapa tradisi Toron bagi orang madura masih dilakukan hingga kini, meski sudah ada teknologi yang tidak perlu bertatap muka secara langsung.

Toron bagi orang Madura identik dengan mudik ke kampung halaman. Masyarakat madura tidak dapat meninggalkan tradisi toron ini. Ada 3 momen yang menyebabkan orang madura toron. 1. Idul Fitri, 2) Idul Adha, 3). Maulid nabi Muhammad SAW. Momen Toron ini menjadi tradisi tahunan bagi maasyarakat madura untuk untuk bertemu kerabat, sanak family di tanah Madura sekaligus bersilaturahmi dsn saling berkunjung ke sanak saudara.

Realita ini bagi masyarakat madura menjadi ajang aktualisasi diri ataupun menunjukkan eksistensi diri di perantauan. Ada yang menunjukkan dengan harta, menceritakan pekerjaan yang dilakukan di tempat lain.

Fenomena toron bagi masyarakat madura bahkan tidak malu sewa mobil berkelas hanya sekedar menunjukkan bahwa secara perekonian dan kelas sosial mereka. Kita tidak pernah tahu penggung depan dan panggung belakang yang sebenanrnya, hal ini teori Dramarturgi Ervin Goffman. Dari pengamatan penulis, terutama perantau orang madura tidak bisa dibedakan mana yang benar-benar kaya dan mana yang hanya berpura-pura kaya.

Mengapa hal ini dilakukan , bagi orang madura meskipun bermaafan bisa dilakukan dengan media teknologi namun makna bersilaturahmi secara tatap muka hal yang sangat beda dan dinantikan. Rasa rindu pada keluarga akan terbayar apabila mereka toron dan bertemu orang tua dan kerabat di Madura.

Dampak tradisi Toron (mudik)

Beda dulu, beda saat ini. Tradisi mudik mempunyai pengaruh pada kepadatan lalu lintas di jalur selatan Madura mulai dari Bangkalan-Sumenep. Mengapa hal ini terjadi karena volume kendaraan roda dua dan roda empat semakin banyak. Setiap keluarga yang toron lebih mbanyak menaiki kendaraan pribadi daripada transpotasi umum. Hal inilah seharusnya menjadi titik perhatian pemerintah untuk segera membangun jalan layang atau mengaktifkan kembali Kereta api sebagaimana sering menjadi diskusi bahkan kajian Pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO