JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Tanggal 1 Juni merupakan hari keramat, baik secara nasional maupun internasional. Secara nasional tanggal 1 Juni, di Indonesia, diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
Sedangkan secara internasional, 1 Juni diperingati sebagai Hari Orang Tua se-Dunia, Hari Susu se-Dunia, Hari Kesadaran Terumbu Karang se-Dunia dan di Amerika Serikat diperingati sebagai Hari Anak.
BACA JUGA:
- CFD di Jalan Dhoho, Pj Wali Kota Kediri Ikut Orasi Kebangsaan
- Fajar Ajak Seluruh Stakeholder Junjung Etika Pancasila di Pilkada Serentak 2024
- Generasi Muda Gelar Napak Tilas Pohon Kepuh Bersejarah, Tempat Soekarno Muda Menggali Pancasila
- Upacara Hari Lahir Pancasila di Grahadi Semarak, Cerminkan Semangat Keberagaman dalam Persatuan
Baiklah kita fokus pada 1 Juni secara nasional. Yaitu Hari Lahir Pancasila. Diakui atau tidak, kini tanggal I Juni sudah tak semarak dulu lagi. Bahkan sejak era reformasi, terutama selama pemerintahan Jokowi, Pancasila nyaris tak terdengar.
Ini mungkin penilaian lebay. Tapi fakta yang terjadi dalam masyarakat kita menunjukkan semakin banyak orang tak hafal Pancasila. Bahkan pejabat sekalipun.
Di bawah ini daftar pejabat publik yang tidak hafal Pancasila di depan umum, disarikan dari berbagai sumber.
1. Ketua DPRD Lumajang, Anang Akhmad Syaifuddin
Masih ingat peristiwa Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Anang Akhmad Syaifuddin? Tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lumjang itu salah melafalkan sila keempat Pancasila di depan mahasiswa yang tengah berunjuk rasa di kantor DPRD Lumajang pada Rabu 7 September 2022.
Untungnya Anang masih punya rasa malu dan punya integritas. Seperti dilansir Tempo, Anang langsung mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Lumajang. Keputusan mundur tersebut diambil demi menjaga marwah DPRD.
"Saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Lumajang. Ini untuk menjaga marwah DPRD Lumajang," tegas Anang dalam sidang paripurna, Senin, 12 September 2022.
2. Gubernur Riau, Wan Abubakar
Pejabat publik yang tidak hafal Pancasila tidak hanya menimpa Anang. Dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 2008, Gubernur Riau Wan Abubakar lupa membacakan sila kelima dari teks Pancasila. Para peserta upacara pun serentak tidak mengucapkan sila kelima yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Kepada wartawan, Wan Abu Bakar mengaku khilaf tidak membaca sila kelima Pancasila.
3. Bupati Magetan Sumantri
Menurut catatan Tempo, insiden memalukan lantaran tidak hafal Pancasila juga dialami Bupati Magetan, Sumantri. Itu terjadi saat upacara peringatan Hari Amal Bhakti ke-67 Kemenag, Kamis, 3 Januari 2012.
Sumantri salah mengucap bunyi butir sila kedua Pancasila. Sontak para peserta upacara menertawakannya.
4. Ketua DPRD Kabupaten Paser Kalimantan Timur, Hendra Wahyudi
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @omg.indonesia.id, Hendra Wahyudi, Ketua DPRD Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, gagal melafalkan sila-sila Pancasila. Hendra salah mengucap sila keempat Pancasila. Hendra pun langsung disoraki para pendemo.
Insiden ini terjadi saat mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law di depan gedung DPRD Paser.