Dampingi Wapres di Ponpes Asy Syadzili 1, Pj Gubernur Jatim Bahas Pendidikan untuk Santri

Dampingi Wapres di Ponpes Asy Syadzili 1, Pj Gubernur Jatim Bahas Pendidikan untuk Santri Pj Gubernur Jatim saat mendampingi Wapres meresmikan gedung baru, dan membuka Halaqoh di Ponpes Asy Syadzili 1.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, bersama istrinya, Isye Adhy Karyono, mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, dan istri Wury Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren Salaf Al Qur'an (PPSQ) Asy Syadzili 1, Kabupaten Malang, Jumat (28/6/2024).

Dalam kegiatan itu, wapres yang didampingi Pj Gubernur Jatim dan Ketua YPS Asy Syadzili, Abdul Mujib Syadzili meresmikan Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy Syadzili, Graha Manarul Qur'an, dan Gedung SMK NU Sunan Ampel. Sekaligus membuka gelaran Halaqoh se-Jatim di Ponpes Salaf Al Qur'an Asy Syadzili.

Peresmian gedung ditandai dengan pemukulan bedug, dan penandatanganan prasasti oleh Wapres RI Ma'ruf Amin bersama Pj Gubernur Jatim, serta Ketua YPS Asy Syadzili, Abdul Mujib Syadzili.

Dalam kesempatan ini, Adhy mengatakan bahwa diresmikannya gedung baru Graha Manarul Qur'an, dan SMK NU Sunan Ampel menunjukkan komitmen YPS Asy-Syadzili menyediakan, sekaligus meningkatkan fasilitas pendidikan bagi para santrinya.

Ia menilai, keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditunjang dengan tersedianya sarana, dan prasarana yang memadai sekaligus dapat dikelola secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di YPS Asy-Syadzili.

"Ketersediaan sarana dan prasarana ini menjadi penunjang dalam mencetak generasi yang cerdas, berwawasan, berakhlakul karimah, berguna bagi bangsa dan agama serta mewujudkan pendidikan yang paripurna bagi seluruh santri," ujarnya.

Selain itu, Pj Gubernur Adhy menyampaikan kalau pondok pesantren berperan besar dalam pendidikan generasi muda, khususnya para santri di Jatim. Ia berharap kalau peran itu tetap dijaga oleh PPSQ Asy Syadzili.

"Keberadaan ponpes mampu menciptakan potensi santri yang dapat menembus persaingan dunia di era globalisasi, baik di bidang sosial, bidang pendidikan, bidang hukum, budaya dan bahkan bidang ekonomi," jelasnya.

Terkait halaqoh, Adhy menambahkan, pesantren memiliki beragam potensi dalam penataan kemandirian serta memiliki potensi besar dalam penataan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi. Dengan demikian ponpes harus saling bersinergi.

"Sinergi yang mampu menjawab tinjauan diatas adalah sinergi antara pesantren, pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, komunitas bisnis dan media massa," katanya.

Unsur-unsur sinergitas tersebut, lanjut Adhy, harus memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan program kemandirian pesantren. Ia menyebut, pesantren memiliki peran merumuskan kurikulum berbasis peran masyarakat.

"Peemerintah memiliki kebijakan yang mendukung ekonomi kreatif pesantren. Akademisi menyiapkan sumber daya manusia dan media massa memiliki fungsi mengangkat isu-isu perkembangan kemandirian ekonomi di pesantren," ungkapnya.

"Industri link and match dengan pesantren dan membuat produk-produk industri halal. Konsep ini yang menjadi dasar Yayasan Pendidikan dan Sosial Asy-Syadzili melaksanakan Halaqoh Pondok Pesantren bertema Penataan Ekonomi Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat Menuju Kemandirian Pesantren," jelasnya menambahkan.

Sementara itu, Wapres RI mengapresiasi PPSQ Asy Syadzili yang tidak sekadar menyediakan pendidikan keagamaan. Melainkan turut memperhatikan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi pelajar SMK dan perguruan tinggi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO