Silaturahmi dan Pendataan Santri Asing, Kantor Imigrasi Kediri Berkunjung Ke Ponpes Wali Barokah

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri beserta jajaran mengunjungi Pondok Pesantren Wali Barokah, di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kamis (8/8/2024).

Genap satu bulan menjabat sebagai Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri, Widhi Mosakajaya Arradiko yang akrab disapa Wima, merasa perlu bersilaturahmi ke Ponpes Wali Barokah, untuk mempererat hubungan, sekaligus mendata serta memastikan ketertiban administrasi pelaporan santri asing yang akan/sedang/ telah selesai belajar di Pondok Pesantren tersebut.

Acara kunjungan ini disambut dengan hangat oleh pengasuh Pondok Pesantren Wali Barokah, KH Sunarto dan jajaran pengurus pesantren. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri, Widhi Mosakajaya Arradiko, menyampaikan, bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah sebagai bentuk kerjasama dalam menjaga kepatuhan terhadap peraturan keimigrasian dan memastikan keamanan serta kenyamanan santri asing selama berada di Indonesia.

"Kunjungan ini adalah bagian dari upaya kami untuk membangun komunikasi yang baik dengan lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren Wali Barokah. Kami ingin memastikan bahwa semua proses administrasi keimigrasian berjalan lancar, sehingga santri asing dapat fokus pada proses pembelajaran mereka,"ucap Wima.

Selama kunjungan, tim dari Kantor Imigrasi Kediri melakukan pendataan terhadap santri asing yang terdaftar di pesantren, memastikan bahwa semua dokumen keimigrasian mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan, Pengasuh Pondok Pesantren Wali Barokah, KH Sunaryo mengungkapkan, bahwa pihak sangat mengapresiasi kunjungan ini.

"Kami mengapresiasi kunjungan dari Kantor Imigrasi Kediri. Ini adalah langkah positif dalam mendukung kelancaran kegiatan pendidikan kami, serta memastikan bahwa santri asing yang berada di pesantren ini tidak menghadapi kendala administratif, " katanya.

Kunjungan ini, lanjut Kyai Sunarto, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara lembaga pemerintah dan institusi pendidikan, serta memberikan manfaat positif bagi para santri asing dalam menempuh pendidikan mereka di Indonesia. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News