Sertifikat Kursus Pranikah Bakal Jadi Syarat bagi Calon Pengantin Baru

Sertifikat Kursus Pranikah Bakal Jadi Syarat bagi Calon Pengantin Baru Ilustrasi calon pasutri jalani akad nikah.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Kanwil Jatim, Mahfud Shodar menyatakan sangat prihatin dengan meningkatnya angka perceraian. Itu sebabnya, dia menilai kursus pra pada calon pasangan suami istri sangat penting.

"Terutama bagi mereka yang hendak me, khususnya bagi generasi muda, sehingga diharapkan dapat lebih siap mengarungi bahtera rumah tangga,” ungkap Kakanwil Jatim Mahfud Shodar, seperti dikutip Diskominfo Jatim, Sabtu (12/12). 

Baca Juga: Kepala Kemenag Lamongan Buka Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka

Hal itu disampaikan Mahfud Shodar menanggapi wacana pemberian kursus pra pada pasangan yang hendak melangsungkan peran bakal dimatangkan oleh Kementerian Agama (). 

"Nantinya, kursus pra tidak hanya dilakukan namun juga bisa melalui Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," kata Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin.

Lebih lanjut menurut Mahfud, kursus pra bisa menambah wawasan wawasan dan kedewasaan mengenai rumah tangga. Mahfud menjelaskan, pemerintah melalui dapat memformulasikan pemberian sertifikat pada calon pasangan suami istri. 

Baca Juga: Kejati dan Kemenag Jatim Tegaskan ASN dan Pegawai Kejaksaan harus Netral di Pilkada 2024

Setelah mendapatkan kursus dan pembekalan, maka selanjutnya disahkan dengan sertifikat agar lebih meyakinkan. “Mungkin nantinya akan ada semacam sertifikat, jadi sebelum harus punya sertifikat pra ,” tutupnya.

Pada acara sosialisasi Layanan Kantor Urusan Agama (KUA) Berintegritas Tahun 2015 di Wilayah Jawa Timur, dengan tema Mewujudkan KUA Bersih Dan Melayani, di Surabaya, Kamis (10/12) lalu, Menag mengungkapkan, konsep dan teori kursus pra itu kini dalam proses pematangan. 

Ormas, majelis keagamaan, LSM, dan lembaga keagamaan lainnya, kata Menag, yang akan diberi amanah untuk melakukan kursus terlebih dahulu memahami panduan dari . “Silahkan mengadakan kursus ini. Tapi, perlu diingat, bahwa materi, metodologi, teori, silabus, kita (, red) yang membuatnya,” terangnya.

Baca Juga: Bersama Kemenag, Kejaksaan Gelar Sholawat di Pantai Bentar Probolinggo

Disebutkan, peran merupakan suatu yang sakral, bukan semata akad, perjanjian, ikatan yang kokoh antar manusia yang berbeda jenis, akan tapi juga merupakan akad manusia dengan Tuhannya. 

Dalam konteks agama, peran diselenggarakan sebagai bagian dari menjalankan nilai dan ajaran agama. “Namun masih ada sebagian orang yang memandang peran sebagai hal biasa sehingga perkawinan dan perceraian dinilainya sebagai hal biasa juga,” ungkap Lukman.

Lebih lanjut, dirinya berpandangan perlu ada kursus peran yang lebih terstruktur. Bagi orang yang ingin me, harus pernah mengikuti dan lulus kursus peran. Menag merasa penting untuk membuat desain kursus yang serius, terstruktur dan terencana dengan baik. Langkah ini merupakan salah satu cara untuk menekan angka perceraian yang tiap tahunnya kian meningkat.

Baca Juga: Berikut 5 Pesan Kemenag Lamongan untuk ASN

Karena itu menurut Lukman, kursus pra perlu dilakukan, sebab mendapat banyak masukan agar lebih dapat melahirkan generasi mendatang yang lebih baik. “Keluarga adalah inti terkecil dari sebuah bangsa, ini harus dipahami,” pesan Menag.

Selain itu, Menag mengakui bahwa misi untuk meningkatkan kehidupan beragama dan kerukunan beragama bisa dilaksanakan KUA jika dikelola dengan baik. “Mari lakukan penguatan dan pemberdayaan KUA,” ajaknya.

Di hadapan ratusan aparatur KUA, Menag juga mengapresiasi perubahan ke arah yang lebih baik yang sudah dilakukan. Ia berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk menjaring saran, ide, kritik dari peserta agar bisa ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan. 

Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah

Kedepan, KUA tidak hanya mengurusi perkawinan, terapi juga mengemban misi yang lebih luas. “KUA merupakan etalase terdepan, garda terdepan . Maka harapan masyarakat begitu besar, karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat,” tambahnya.

Sumber: kominfo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO