KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Warga Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, melampiaskan kekesalan mereka terhadap jalan rusak berlubang-lubang lebar, yang tak kunjung diperbaiki Pemkot Mojokerto. Sejumlah warga, menempatkan drum sisa aspal dan menanaminya dengan tanaman pisang di jalan raya Meri, (16/2) kemarin.
Upaya blokade jalan ini merupakan bentuk sindiran terhadap minimnya perhatian Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akhir-akhir ini. Padahal, menurut warga, kerusakan jalan mulai sisi timur hingga tapal batas Kabupaten Mojokerto terbilang parah. Lubang dengan kedalaman sekitar 10 cm ini rata-rata berdiameter minimal setengah meter.
BACA JUGA:
- Sekwan DPRD Kabupaten Mojokerto Ingatkan ASN untuk Tetap Netral di Pilkada 2024
- Kiai Asep Penuhi Janji, Bagikan 300 Bola Gratis, Utusan Club Heran juga Dapat Sarung dan Lain-lain
- Sambut Hari Anak 2024, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Murid TK Wisata Edukasi Sejarah dan Budaya
- Gus Barra Mau Kembalikan Kejayaan Sepak Bola Mojokerto, Lapangan Gajah Mada Perlu Perbaikan
"Sudah hampir sebulan kerusakan ini dibiarkan. Tiga nyawa pengguna motor telah menjadi korban tewas akibat jalan rusak ini," ujar Mujiarso warga Meri.
Apalagi, tambahnya, pada malam hari jalan Raya Meri minim penerangan karena hanya sedikit lampu jalan yang menyala. Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat minimnya perhatian pemda setempat.
"Awalnya lubang jalan di sebelah timur SMPN 5 ini ditambal warga dengan semen. Tapi rusak lagi hingga sengaja diberi drum biar ada perhatian dari pemda," gerutunya.
Karena berada di tengah jalan, kendaraan roda empat pun harus lewat secara bergantian.
Kerusakan yang sama terjadi hingga tapal batas dengan Kabupaten Mojokerto. Kerusakan ini hampir sepanjang setengah kilometer. Lubang-lubang menganga berukuran lebar tampak di sepanjang jalan tersebut dan mengancam kendaraan bermotor terutama pengguna motor. Ini tampak ironi dengan bagusnya kondisi jalan masuk Kabupaten yang baru saja di cor.
Klik Berita Selanjutnya