JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Muktamar PPP ke VIII tiba-tiba ricuh. Beberapa kader PPP yang diduga pengurus PPP dari daerah itu berteriak-teriak menolak Sekjen DPP PPP hasil Muktamar Bandung, Romahurmuziy yang akrab dipanggil Romi maju kembali menjadi calon Ketua Umum PPP.
"Sudah kita tidak usah pilih Djan, tidak usah pilih Romi, kita pilih yang baru, masih banyak," teriak salah seorang di arena muktamar, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).
Bahkan, para pihak yang menolak Romi maju kembali menuding tata tertib yang menggunakan sistem musyawarah telah diatur Romi. "Romi itu melacur kita ingin muktamar ini demokrasi," tambah salah seorang dengan nada keras.
Beberapa pendukung Romi pun tak tinggal diam. "Ini Romi, ini Romi. Romi direstui, kalian mau apa," teriak pendukung Romi.
Puluhan aparat kepolisian yang bertugas pun segera mengambil tindakan untuk melerai mereka. Aparat kepolisian menggiring dua kubu untuk minggir ke samping. Suasana kembali kondusif.
"Sudah, sudah, biarkan. Jangan diladeni," celetuk salah seorang berseragam kebesaran PPP sambil menenangkan temannya.
Sementara wakil Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, Epyardi Asda, menegaskan, siap maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, 8-11 April. Bahkan, Epyardi mengaku sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum PPP.