Investor Kurang Berminat, Pengaruhi Pengembangan Pariwisata di Pacitan

Investor Kurang Berminat, Pengaruhi Pengembangan Pariwisata di Pacitan Endang Surjasri

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga , Hj. Endang Surjasri, mengatakan belum lama ini ada verifikator klaster perhotelan yang berkunjung ke . Namun hal tersebut nampaknya belum menjadikan jaminan adanya investor yang bersedia berinvestasi, utamanya membangun hotel kelas bintang.

"Memang pekan kemarin ada investor dari Bali yang datang ke bersama verifikator hotel. Akan tetapi bagaimana tindak lanjutnya, masih menunggu," terang Endang, saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2017).

Mantan Kepala Bappemas dan Pemdes itu mengungkapkan, Pemkab sejatinya sudah membuka pintu lebar-lebar kepada para investor agar bersedia mengembangkan sayap usahanya di . Bahkan pengelola aset daerah pun, sudah menawarkan lahan-lahan milik pemkab yang masih kosong untuk bisa dikerjasamakan dengan mereka.

"Namun sepertinya (investor, Red) menginginkan memanfaatkan lahannya sendiri untuk didirikan homestay di kawasan Pantai Teleng Ria atau di kawasan Pantai Klayar. Sehingga kita hanya akan menjadi fasilitator dengan masyarakat pemilik lahan yang mungkin akan dibeli oleh investor tersebut," tuturnya.

Endang mengakui, alih kelola aset daerah kepada pihak ketiga, seperti halnya kawasan Pantai Teleng Ria, yang saat ini dikelola PT. EL John Tirta Emas Wisata, sejauh ini banyak memunculkan kontroversi. Tak jarang perusahaan pengembang kepariwisataan yang berkantor pusat di Jakarta itu direcoki sejumlah pihak, dengan maksud dan tujuan tertentu. Persoalan tersebut, tentu akan memengaruhi naluri bisnis para investor lain yang hendak masuk ke .

Sementara target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata diasumsikan sebesar Rp 10,2 miliar pada tahun anggaran 2017 ini. Dari jumlah tersebut, hanya Rp 1,3 miliar yang dikembalikan ke perangkat daerah guna pembenahan sarpras di sejumlah objek wisata. "Kalau iklim investasi sepi, tentu upaya pengembangan wisata di juga akan terkendala," sebutnya.

Selain kendala investasi, Endang juga mengungkapkan kurangnya personil yang ditempatkan di beberapa lokasi objek wisata. Seperti di kawasan Pantai Klayar misalnya. Dengan cakupan luasan pantai seperti itu, hanya ada dua baywatch yang selama ini disiagakan. "Status mereka hanya pegawai honorer. Kita juga butuh banyak tambahan personil. Khususnya regu penolong yang ditempatkan di kawasan pantai," pungkasnya. (yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO