Sekap 4 Anggota Satpol PP, Perampok Bersenpi Satroni Eks Kantor Pemkab Probolinggo

Sekap 4 Anggota Satpol PP, Perampok Bersenpi Satroni Eks Kantor Pemkab Probolinggo Empat anggota Satpol PP yang disekap perampok.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gedung bekas kantor Pemkab Probolinggo di Kecamatan Dringu, dirampok, Jumat (17/3) dinihari. Mereka berjumlah enam orang, berbadan tegap dan berpakaian safari. Dalam melakukan aksinya, mereka tampak terlatih. Apalagi, mereka membekali diri dengan pistol jenis FN dan sangkur.

Empat orang petugas Satpol PP, masing-masing Samsudin, Sandi Yudha, Rian Lesmana dan Ali Mahrus yang berada di situ, tak berdaya saat diancam pistol. Mereka masuk ke pos penjagaan dan menodongkan pistol dan menyekap anggota Satpol PP. Selanjutnya pelaku menyatroni gedung utama eks Pemkab yang kosong itu, dengan cara membobol pintu di sejumlah ruangan. Sayang, dalam aksinya pelaku tak menemukan barang berharga di situ.

Kasi Binmas Satpol PP, Catur Endro menyebut, dari cara mereka beraksi, terkesan sangat terlatih. "Gerakannya sangat cepat. Mulai mengikat korban hingga merusak pintu dalam gedung."

Lantaran tak menemukan barang berharga, rupanya pelaku melampiaskan dengan menyekap anggota Satpol PP itu. Selanjutnya pelaku kabur ke arah timur dengan mengendarai mobil Avanza warna putih.

“Kami sempat ditodong pistol jenis FN dan sangkur. Kami disekap di ruangan pos. Kami diikat dan mulut disumpal. Kami juga mendapatkan perlakuan kasar,” ujar salah seorang anggota Satpol PP yang menjadi korban, kepada wartawan, Jumat (17/3).

Kepala Dinas Satpol PP Dwijoko Nur Jayadi mengakui, anggota Satpol PP yang disekap tidak dibekali senjata jenis apapun.

Polisi yang mendapat kabar itu langsung bergerak cepat serta melakukan olah tempat kejadian perkara. Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Hariyanto Rantesalu mengaku belum mengetahui motif pelaku. Saat ini, polisi masih melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan.

"Terkait jenis pistol yang digunakan pelaku untuk mengancam korban, belum tentu asli. Bisa saja pistol hanya untuk menakuti korban, atau hanya air softgun. Kami masih melakukan penyelidikan," katanya. (ndi/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO