PHRI Minta Pajak Hotel Diturunkan, Dewan: PHRI Bohong Soal Okupansi

PHRI Minta Pajak Hotel Diturunkan, Dewan: PHRI Bohong Soal Okupansi ilustrasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para pengusaha hotel di Surabaya meminta besaran pajak hotel yang dikenakan kepada mereka diturunkan. Alasannya, menurut Ketua Jatim, Heru Siswanto, Jumat (17/3), saat ini persaingan hotel cukup ketat. Pasalnya jumlah hotel di kota Pahlawan ini juga cukup banyak sebanyak 260 hotel. Sedangkan, okupansi justru menurun.

“Sekarang ini persaingan antar hotel kuat sekali,” paparnya

Heri menyatakan besaran pajak hotel di Surabaya lebih besar dibandingkan dengan beberapa negara lain. Ia menyebutkan, pajak hotel di Malaysia hanya 5 persen, Singapura 7 persen, bahkan Australia hanya 0 persen.

“Mereka buktinya maju, tak lesu seperti kita,” katanya

Ia menilai, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan memanfaatkan ketentuan yang terdapat pada UU 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, bahwa setinggi tingginya besaran pajak yang dikenakan sekitar 10 persen.

Sementara mengenai pajak Parkir, Heri mengaku keberatan jika hotel yang tak mengenakan tarif parkir tetap dikenakan pajak parkir sekitar 20 persen. Pasalnya, area parkir yang disediakan pihak hotel merupakan bagian dari fasilitas kepada para tamu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO