Produksi Sampah Capai Puluhan Ton per Hari, Dinas LH Bakal Kembangkan Sanitary Landfill di TPA

Produksi Sampah Capai Puluhan Ton per Hari, Dinas LH Bakal Kembangkan Sanitary Landfill di TPA Tim Dinas LH Pacitan, saat meninjau lokasi TPA.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Produksi sampah di Kabupaten , dari hari ke hari terus memuncak. Bahkan menurut catatan Dinas Lingkungan Hidup (LH) setempat, tiap harinya tak lebih dari 18 ton sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang berlokasi di Lingkungan Tamperan.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun, Dinas Lingkungan Hidup setempat, Joko Haryanto mengatakan, ‎sekalipun produksi sampah terbilang cukup banyak, namun kapasitas TPA di masih mampu menampung.

"Kapasitas TPA kita rata-rata bisa menampung 18,713 ton sampah per hari. Sehingga sekalipun produksi sampah besar, namun tak perlu dirisaukan," katanya usai meninjau lokasi TPA, Senin (22/5).

Joko mengungkapkan, justru yang perlu disikapi, bagaimana TPA tersebut bisa mengurangi gangguan lingkungan. Seperti polusi bau, adanya lalat, atau bakteri dan zat-zat lain yang berpotensi bermigrasi sehingga dapat mengganggu lingkungan.

"Saat ini tengah kita kembangkan sistem sanitary landfill. Yaitu pola bagaimana agar sampah yang masuk ke TPA bisa diarahkan pada satu tempat yang namanya ceel," jelasnya.

Pada sistem ini, lanjut Joko, sampah yang sudah berada di TPA akan dikelola secara sistematis. Yaitu dirapikan dan dipadatkan dengan bantuan alat berat seperti backhoe. Setelah mencapai ketebalan dan luasan tertentu, lantas ditutup dengan tanah atau pasir.‎ Sedangkan rembesan air lindi, akan dikelola dengan instalasi pengelolaan air limbah (ipal). Harapannya, dengan ipal tersebut, air yang keluar sudah bisa memenuhi standar baku mutu. "Sehingga tidak akan mengganggu air tanah yang berada disekitar TPA," tutur Joko pada pewarta.

Sementara itu sebagaimana spesifikasinya, TPA yang ada saat ini tercatat seluas 6 hektar yang terbagi menjadi enam kawasan. Di antaranya kawasan perkantoran, komposting, cell, dan pengelolaan air limbah.

"Dengan kemampuan spesifikasi itu, diharapkan akan bisa mereduksi produksi sampah sekitar 30 persen lebih. Dengan begitu usia ceel yang ditargetkan selama 10 tahun akan semakin panjang," tandasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO