Wiwiet Jadi Kuda Hitam Sekda Kota Mojokerto, Etos Kerja dan Nilai Assessment Tertinggi

Wiwiet Jadi Kuda Hitam Sekda Kota Mojokerto, Etos Kerja dan Nilai Assessment Tertinggi Wiwiet Febriyanto

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bursa sekda Kota Mojokerto mulai panas. Nama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) setempat, Wiwiet Febriyanto mendadak mencuat bersanding dengan Kepala Dinas Pendidikan Novi Rahardjo.

Novi disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Sekda Mas Agus Nirbito yang masuk purna tugas September mendatang. Kedua kandidat ini bersaing memperebutkan kursi W3 bersama 16 pejabat eselon II lainnya.

Munculnya nama Wiwiet ini diduga tidak lepas dari perkembangan terkini politik jelang Pilkada 2018 mendatang, yang diprediksi menyuguhkan pertarungan dua incumbent yang saat ini berkuasa.

"Dalam bursa Sekda ini, Wiwiet bisa jadi kuda hitam. Ingat, ia adalah pejabat eselon III dengan nilai tertinggi dalam assessment jabatan eselon II lalu. Kedua, track recordnya saat memimpin dua dinas yakni Disporabudpar dan DPUTR saat ini tak dapat dikesampingkan," papar seorang pengusaha yang enggan disebut jati dirinya, Rabu (14/6).

Menurut sumber ini, keberhasilannya menyelesaikan proyek multiyears yang sempat terkatung-katung seperti jembatan Pulorejo-Blooto (Rejoto), trotoar jalan Gajahmada-Pahlawan (Gamapala) dan Graha Mojokerto Service City (GMSC) diyakini merupakan poin tersendiri.

Hanya saja, asumsi soal pemilihan sekda berbasis kinerja ini dipatahkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Endri Agus. Kata ia, mekanisme penunjukan sekda hanya didasarkan pada hasil perpaduan tes Assesor Balai Diklat dan Panitia Seleksi (Pansel) Sekda.

"Kita lepas dari masalah politik atau isu semacam itu. Sekda terpilih mutlak ditentukan oleh hasil uji assesor dan pansel. Sesuai regulasi PP 11 tahun 2017 saja. Hasil uji kedua tim yang kita ajukan ke Wali Kota ini yang akan menjadi dasar Wali Kota yang menentukan sekda terpilih," tepisnya.

Dalam menentukan pejabat baru sekda, lanjutnya, juga tidak semaunya kepala daerah. "Tapi yang nilainya paling tinggi. Itu yang akan dipilih," tambahnya.

Agus juga mengatakan, sebagai peserta bursa, dirinya akan berjuang keras. "Saya jadi peserta juga. Siapa tahu nasib saya untung nilai saya bagus," pungkasnya

Ditemui sebelumnya, Wali Kota Masud Yunus mengungkapkan hal senada. Kepala daerah ini memastikan bursa berjalan sesuai mekanisme yang ada. "Pokoknya siapa yang nilainya tertinggi itu yang saya pilih. Percuma saya membentuk tim pansel atau apa yang menggunakan uang Negara kalau saya tidak menggunakan hasil tes sebagai acuan," jawabnya.

Dan untuk ini, lanjutnya, dirinya tidak mau main-main. "Saya tidak mau main-main. Bahkan Saber Pungli saya persilakan untuk mengawasi hal-hal seperti ini. Kalau ada yang main-main tangkap saja," ancamnya. (yep/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO