Soal Patung Kwan Sing Tee Koen, FKUB Minta Simbol Pedang Diganti Kitab

Soal Patung Kwan Sing Tee Koen, FKUB Minta Simbol Pedang Diganti Kitab KH Ahmad Mundzir usai menghadiri pertemuan yang membahas patung Kwan Sing Tee Koen. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Forum Komunikasi Umat Bergama (FKUB) Kabupaten Tuban menggelar rapat tertutup bersama Forkompimda, MUI, NU dan Muhammadiyah untuk menyikapi polemik patung Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio, Jumat (11/8).

Hasil dari pertemuan tersebut, FKUB meminta agar pengurus Klenteng Kwan Bio menyelesaikan sengketa kepengurusan, sebelum menyelesaikan soal keberadaan patung Kwan Sing Tee Koen yang saat ini tengah menjadi kontroversi, terutama di media sosial.

Sekadar informasi, saat ini kepengurusan Klenteng Kwan Sing Bio terbelah menjadi dua kubu. Bahkan kisruh kepengurusan tersebut sampai berujung persidangan di PN Tuban.

"Kisruh di klenteng harus diselesaikan terlebih dahulu, baru kemudian menyelesaikan permasalahan patung," ujar Ketua FKUB, KH Ahmad Mundzir.

"Izin (patung, red) akan turun ketika proses pengajuannya disertai surat yang resmi dari pengurus yang sah. Kisruh di kepengurusan harus selesai dulu, baru nanti proses pengajuannya dilakukan lagi," ujar Mundzir.

"Agar patung itu tidak menimbulkan gejolak masyarakat, sebaiknya simbol pedang tersebut bisa diganti dengan membawa kitab, stik yang berujung gading maupun membawa setangkai bunga. Sebab, asal muasal yang memancing RAS dan ramainya publik dikarenakan patung itu dianggap jenderal perang dari Cina. Padahal berbagai referensi sosok patung tersebut ada yang mengatakan titisan dewa," lanjutnya.

"Tuban merupakan bagian dari bangsa pluralis dan memiliki toleransi tinggi. Oleh sebab itu, jangan sampai terpancing dengan isu SARA yang dihembuskan orang luar Tuban yang tidak dipertanggungjawabkan. Bagi masyarakat Tuban sebaiknya tidak perlu terpancing dengan isu-isi yang negatif," imbaunya.

Gunawan Irawan Putra, Ketua Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, turut hadir dalam acara itu. Sayang, ia enggan memberikan tanggapan soal saran dari ketua FKUB. (wan/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO