Peserta JKN-KIS Mojokerto-Jombang Sentuh 26.970 Jiwa

Peserta JKN-KIS Mojokerto-Jombang Sentuh 26.970 Jiwa Kepala BPJS Cabang Mojokerto Susilawati Agustin memaparkan peningkatan peserta JKN KIS beberapa waktu terakhir. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Cabang Mojokerto menyentuh 26.970 jiwa. Padahal, jumlah ini baru sekitar 70 persen dari jumlah penduduk.

Kepala BPJS Cabang Mojokerto Susilawati Agustin memproyeksikan dua tahun mendatang jumlah kepesertaan lembaga asuransi pemerintah ini mencapai 100 persen.

Baca Juga: Senam Prolanis Meriahkan HUT ke-56 BPJS Kesehatan

"Kita memproyeksikan peserta JKN KIS mencapai 100 persen. Kita telah melakukan pelbagai program seperti drop box untuk itu," katanya, (22/8) kemarin.

Dalam keterangan persnya, ia memaparkan hingga bulan Juni 2017 ini, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto mencapai 26.970 jiwa. Data tersebut termasuk yang didaftarkan dan dintegrasikan dengan program JKN-KIS oleh Pemerintah.

"Dari jumlah tersebut terbagi Kabupaten Mojokerto sebanyak 5000 jiwa. Pemerintah Kota Mojokerto melalui program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Semesta Penduduk Kota Mojokerto atau Jamkesmasda sebanwak 12.763 jiwa, dan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui program Kartu Jombang sehat sebanyak 9.207 jiwa," paparnya.

Baca Juga: Upgrade Kompetensi BPJS Satu Faskes Mitra, BPJS Kesehatan Adakan Sertifikasi Service Quality

Pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasiltas kesehatan yang bekerjasama saat ini mencapai 157 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Dari jumlah tersebut, di antaranya, 66 puskesmas, 25 dokter praktik perorangan. 7 dokter praktik gigi perorangan, dan 59 klinik pratama.

Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto juga telah bekerja sama dengan 30 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRT) yang terdiri atas 30 Rumah Sakit termasuk di dalamnya 2 klinik utama, 28 Apotek, serta 16 optik.

"Kami berharap peran pemerintah daerah untuk mengoptimalkan baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat bersama-sama memperkuat regulasi terkait kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS, serta cakupan kepesertaan makin luas. Sehingga dapat terwujudnva Universal Health coverage atau cakupan semesta di tahun 2019 nanti," jlentrehnya.

Baca Juga: Ini Langkah BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Tingkatkan Pemahaman Peserta soal JKN

"Untuk meningkatkan pelayanan, BPJS juga membuka layanan online melalui website kami," ujarnya

Sementara itu, saat ini secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 180 juta jwa atau lebih dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia tahun 2017.

Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta kunjungan, untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6 juta.

Baca Juga: Dianggap Berjasa Lindungi Warganya, Bupati Ikfina Terima Penghargaan UHC

"Implementasi program JKN-KIS yang baru berjalan 3,5 tahun, tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan namun juga perekonomian," terangnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO