Serangan Ulat Bulu di Probolinggo Meluas: Masuk Ruang Kelas, Ganggu Aktivitas Belajar Siswa

Serangan Ulat Bulu di Probolinggo Meluas: Masuk Ruang Kelas, Ganggu Aktivitas Belajar Siswa Para siswi kerja bakti membersihkan sekolah dari ulat bulu.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Serangan ulat bulu di kian meluas. Setelah banyak ditemukan di rumah-rumah warga dan gudang milik warga Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten , kini ulat bulu bergerak ke wilayah sekitar.

Bahkan, ulat bulu juga masuk ke lembaga sekolah, yakni MTS Darul Hikmah Al-Islami, yang berada di Desa Kropak, Kecamatan Bantaran. Akibat serangan ulat bulu berwarna hitam itu, proses belajar mengajar terpaksa dihentikan.

Pasalnya, ulat bulu hitam itu masuk ke dalam kelas dan bersarang di bangku dan menjalar ke tembok-tembok sekolah. Jelas saja, banyak siswa yang geli dan enggan masuk ke dalam kelas.

Akibat serangan ulat bulu itu, pihak lembaga sekolah atau yayasan terpaksa meliburkan para siswanya untuk belajar. Bahkan, ada kelas lain, yang tak melaksanakan apel pagi, karena banyaknya ulat bulu di halaman sekolah.

Salah satu siswa kelas 8 di MTS setempat, Robiatul Adawiyah mengaku takut untuk ikut belajar di dalam kelas. Menurutnya, banyak ulat bulu hitam yang berada di luar ruangan dan juga di dalam kelas.

"Kami geli lihat ulat bulu hitam itu. Soalnya, ulatnya tidak hanya satu, tapi banyak sekali. Mungkin, ribuan ulat. Jijik dah lihat ulat bulu hitam itu," ujar Robiatul Adawiyah.

Siswa lain, Halimah juga mengaku ketakutan melihat banyaknya ulat bulu hitam yang menyerang sekolahnya itu. Bahkan, Halimah berharap Pemkab atau dinas terkait tidak tutup mata dengan kejadian itu.

"Ini sudah terjadi 4 hari lalu, tolong lah, kami ini sudah tak mampu melihat fenomena ulat hitam itu. Ini sangat mengganggu kami," tegasnya.

Kepala Sekolah MTS Darus Hikmah Al-Islami, Ahmad Zuber, juga mengaku terganggu dengan fenomena banyaknya ulat bulu hitam itu. Zuber berharap agar Pemerintah bisa turun tangan atas kejadian itu.

"Mungkin karena sekolah kami berdekatan dengan pohon jati yang ada di sekitar sekolah. Sehingga, ulat hitam yang biasa di pohon jati itu masuk ke sekolah," ujar Ahmad Zuber.

Zuber memastikan jika proses belajar mengajar tetap dilakukan. Namun, sebelum masuk kelas, siswa harus terlebih dulu membersihkan ulat hitam yang ada di bangku dan kursi siswa.

"Karena kebanyakan siswa kami perempuan, ya rata-rata mereka ketakutan. Ada juga yang enggan masuk kelas. Kejadian ini baru pertama terjadi di sekolah kami. Makanya, kami berharap pemerintah tanggap atas masalah ini," tegasnya. (ndi/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO