KARANGASEM, BANGSAONLINE.com - Kegiatan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-VII tahun 2019 dilaksanakan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Kegiatan JKPI digelar selama 4 hari, Jum’at sampai dengan hari Senin (21-24/6).
Pada Jum’at malam, kegiatan tersebut diawali dengan Jamuan Makan Malam (Welcome Dinner) di Pendopo Puri Lembu Agung Kota Amlapura Kabupaten Karangasem pulau Dewata. Dalam Jamuan Makan Malam dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, Staf Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Bupati dan Wali Kota anggota Presidium JKPI, Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok, Direktur Eksekutif JKPI, Ketua BBPI, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, Kepala OPD di lingkungan Kabupaten Karangasem, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia, Pimpinan Instansi vertikal BUMN dan BUMD, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Karangasem serta undangan lain.
BACA JUGA:
- Pemkot Pasuruan Beri Pembinaan untuk Petugas Pemulasaraan Jenazah
- Pengelolaan Keuangan Daerah Akuntabel dan Transparan, Pemkot Pasuruan Raih WTP 4 Kali Beruntun
- Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wakil Wali Kota Pasuruan Beberkan Capaian Indeks Pembangunan Manusia
- Komitmen Berantas Korupsi, Pemkot Pasuruan Laksanakan Penandatanganan Pakta Integritas
Sedangkan, Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, ST beserta Ibu hadir dalam Jamuan Makan Malam. Dia didampingi Asisten I, Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan dan Camat se-Kota Pasuruan.
Menurut Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri, S.Sos, MAP, kegiatan JKPI ke VII ini merupakan suatu kehormatan bagi Kabupaten Karangasem sebagai tuan rumah dan dipercaya untuk menyelenggarakan JKPI Ke VII tahun 2019.
Kemudian, agenda dalam JKPI dilanjut Gelar Budaya Nusantara, Pameran Pusaka Nusantara, Pawai Budaya Nusantara dan Rakernas VII JKPI. Kabupaten Karangasem merupakan Kota Pusaka yang memiliki keragaman aset sosial, pusaka, dan ada 5 Puri, aset Taman Sukamade yang memiliki panorama yang luar biasa. Ada juga wisata spiritual dan tarian yang diakui oleh UNESCO.