Suka Duka RT/RW Kota Kediri Data Pembagian Kartu Sahabat Tahap Kedua pada 'Pendatang Musiman'

Suka Duka RT/RW Kota Kediri Data Pembagian Kartu Sahabat Tahap Kedua pada Lurah Pojok Erly Maya Muryati, bersama Abang Becak yang akan mengantarkan sembako.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada kisah menarik di balik pembagian kartu Sahabat tahap kedua, yaitu mulai tanggal 26 Juni - 2 Juli 2020 lalu. Ketika warga melihat warga lainnya terbantu karena mendapatkan bansos berupa Kartu Sahabat dan beras 10 kg pada tahap pertama, warga yang belum mendapatkan bantuan dan belum terdata berbondong-bondong mendatangi RT dan RW maupun kelurahan untuk mendaftar secara mandiri.

“Ada warga yang tidak pernah nongol tahu-tahu menuntut haknya untuk mendapatkan bansos. Jadi seperti pendatang musiman, musim bansos,” kata Martono, perangkat kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren. Beberapa warga memang ada yang KTP Kota Kediri, namun domisili tidak di Kota Kediri.

Menurut Martono, tak mudah dan perlu waktu untuk mensinkronkan data sekian ribu penerima bansos agar tidak ada yang mendapatkan dobel, sementara yang lain sama sekali tidak mendapatkan. RT/RW dan segenap jajaran bekerja keras untuk mensinkronkan data itu sehingga pemberian Kartu Sahabat tahap kedua ini relatif lebih rapi dibanding tahap pertama.

RT/RW sempat pusing menghadapi warga yang tiba-tiba hadir ketika ada bantuan. Namun tetap didata, sebab tidak ada larangan bahwa warga ber-KTP di Kota Kediri, tapi domisili tidak tetap. Warga yang demikian juga mendapatkan haknya, termasuk Kartu Sahabat. Hal ini dinyatakan Kepala Dinsos Kota Kediri, Triyono Kutut.

“Kalau masih KTP-nya berada di wilayah Kota Kediri, bantuan tetap masih bisa diberikan. Kalaupun pindah tapi masih di wilayah Kota Kediri pun, masih tetap mendapatkan bantuan. Hanya nanti SPJ-nya yang perlu diperhatikan oleh perangkat kelurahan,” kata Kutut.

Di sisi lain, karena ada yang merasa tidak puas, kerap kali ada yang menelepon langsung ke Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Kediri. Mereka merasa berhak mendapatkan bansos namun tidak terdaftar. Bukannya langsung lapor ke RT/RW, tapi menelepon Call Center.

Tak hanya itu, ada yang langsung lapor ke Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar melalui media sosial. Memang, Walikota Kediri aktif memantau media sosial untuk mendengar keluhan warganya.

“Seharusnya RT/RW, perangkat kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga sinergi, saling bantu, dan koordinasi untuk menyelesaikan masalah. Tidak sedikit-sedikit lapor Pak Wali karena urusan Pak Wali sudah banyak,” kata Edi, Babinsa dalam sebuah koordinasi rapat dengan perangkat kelurahan.

Sementara itu, Erly Maya Muryati, Lurah Pojok, Kecamatan Mojoroto menambahkan, bahwa untuk mengantar Kartu Sahabat dan bantuan sembako, tetap melibatkan abang becak. Tapi untuk daerah tertentu, karena jalannya naik turun, terpaksa harus menggunakan mobil.

"Karena yang tahap satu dipaksakan dan membahayakan jiwa abang becak, maka untuk tahap dua, hanya yang dekat dan datar tetap diantar becak yang belakangnya ada mobil. Itu pun sudah atas persetujuan para abang becak," kata Erly, Jumat (3/7). (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO