​Gandeng 36 Perusahaan dan Lembaga, Bersama Menanggung Biaya Pendidikan Pelajar SMP

​Gandeng 36 Perusahaan dan Lembaga, Bersama Menanggung Biaya Pendidikan Pelajar SMP Penandatanganan MoU di lobi lantai 2 Balai Kota Surabaya, Senin (7/9/2020). (foto: ist).

“Alhamdulillah saya matur nuwun (terima kasih) sekali. Sehingga anak-anak bisa sekolah dengan baik tanpa mereka memikirkan dari mana bisa membayar. Saya terima kasih sekali, karena anak-anak telah dibantu biaya pendidikannya,” tutur Wali Kota Risma.

Presiden UCLG Aspac itu berharap, ke depan tidak ada lagi anak-anak Surabaya yang tidak bisa sekolah karena masalah biaya. Apalagi, dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya anak putus sekolah itu sangat besar.

"Mereka telah terbantu untuk pendidikannya. Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) sekali. Bapak Ibu, saya terima kasih sekali atas nama warga,” tutur Wali Kota Risma di akhir sambutannya.

Menariknya, di sela berlangsungnya acara penandatanganan MoU CSR beasiswa itu, rupanya memantik hati kecil salah satu tamu undangan yang hadir. Dia adalah Heru Budi Hartono, Ketua Yayasan Sekolah Tiga Bahasa Xin Zhong School.

Secara spontanitas, dia menyumbangkan uang pribadinya senilai Rp 450 juta. Uang pribadi itu akan diberikan kepada sekitar 50 orang pelajar SMP dari keluarga MBR untuk membiayai pendidikan mereka hingga tahun ketiga.

“Saya pribadi membantu ini supaya bisa membantu anak-anak yang tidak mampu. Supaya mereka mendapat pendidikan yang bagus. Kemudian mereka dapat berbakti kepada Indonesia. Itu tujuan saya,” kata Heru Budi Hartono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, berdasarkan data MBR yang tercatat, hingga saat ini total ada sekitar 13 ribu anak yang menerima intervensi bantuan berupa beasiswa itu. Penerima beasiswa itu terdiri dari siswa keluarga MBR jenjang SMP.

“Jadi intervensi ini untuk anak-anak yang masuk ke SMP. Kemudian yang kedua melalui sekolah mitra warga. Jadi kalau dari mereka ada yang bersekolah di swasta mereka sudah tidak perlu bayar lagi,” kata Supomo.

Karena itu, Supomo menyatakan bahwa sekolah swasta yang menerima siswa dari mitra warga tidak perlu lagi khawatir. Sebab, Pemkot Surabaya telah menggandeng perusahaan/lembaga untuk menanggung semua biaya para siswa itu sampai lulus. Apalagi, saat ini perlakuan sekolah swasta sama seperti di sekolah negeri gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.

“Sampai lulus tiga tahun. Jadi tidak ada biaya uang gedung atau semacamnya. Tapi kalau untuk uang rekreasi sama seperti sekolah negeri mereka membayar sendiri,” jelas Supomo.

Hingga saat ini, ada sekitar 200 sekolah swasta yang tergabung dalam program mitra keluarga. Sedangkan untuk jumlah siswanya, Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya itu menyebut bahwa hal itu tergantung pada masing-masing sekolah.

“Kalau untuk buku sudah dikover oleh bantuan operasional sekolah (BOS) dan bopda (Bantuan Operasional Pendidikan Daerah) itu masih ada kekurangan. Nah, kekurangan ini lah yang terkover oleh CSR tadi,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO