MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tiga tahun usai peristiwa kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan pasar, akhirnya pedagang kaki lima (PKL) kembali menempati kios di Pasar Benteng Pancasila (Benpas). Dengan konsep transaksi digital di era modern, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari me-launching pasar yang berlokasi di Jalan Benteng Pancasila pada Kamis (22/10) pagi.
Peresmian tersebut turut dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto secara virtual. Selain itu, Wakil Wali Kota, tiga Pimpinan DPRD Kota, Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perbankan, serta seluruh PKL Benpas.
BACA JUGA:
- Lepas Peserta Soma Nite Run, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Prestasi Kota Mojokerto
- Kagumi Merico Bolong, Koleksi Batik IKM Kota Mojokerto Diserbu Istri Pj Kepala Daerah se-Jatim
- Nilai SAKIP dan RB Melejit, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Pesankan Gerakan Turba
- Pj Ali Kuncoro Ajak Warga Mojokerto Ikuti dan Meriahkan SOMA Nite Run
Pasar Benteng Pancasila yang dibangun ulang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak Januari 2020 tersebut, memiliki 242 kios di atas lahan seluas 3.400 meter persegi. Dari jumlah lapak itu, akan ditempati oleh 198 pedagang eks-Alun-alun, 17 pedagang Tropodo, dan 25 sisanya merupakan pedagang baru yang telah mendaftar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Pasar ini, kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota, merupakan pasar keempat yang ia bangun selama menjabat sebagai kepala daerah. Keempat pasar yang telah rampung pengerjaannya adalah Pasar Gunung Gedangan, Pasar Rakyat Prapanca, Pasar Prajuritkulon, dan Pasar Benteng Pancasila.
"Pembangunan pasar ini, tidak lain sebagai roda perekonomian masyarakat di Kota Mojokerto. Di mana, dari keempat pasar yang telah dibangun, Pasar Benteng Pancasila sedikit berbeda karena menerapkan model transaksi digital yang menggunakan aplikasi cashless Meeber," jelas wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini kepada awak media.
Melalui aplikasi ini, lanjut Ning Ita, pembayaran bisa dilakukan nontunai sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang saat ini tengah menjadi pandemi di seluruh daerah. Selain itu, kemudahan dalam pembayaran nontunai selaras dengan program Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata ke depannya.