JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pandemi COVID-19 mengubah model bisnis. Karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mempelajari model bisnis baru tersebut.
“Saya tekankan kepada Direksi BUMN bahwa model inovasi bisnis baru harus dipelajari dan membangun kerja sama dengan swasta, UMKM, dan pemerintah daerah,” ujar Erick saat memberikan pidato kunci di Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu (16/12) secara virtual.
BACA JUGA:
- Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
- Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN
- Salah Satu Ciri Cawapres Pendamping Prabowo, Perempuan dan dari Jawa Timur
- Prabowo Sebut Ciri-ciri Calon Wakil Presiden Pendampingnya dalam Pemilu 2024, Ada yang Dari Jatim
Ia menekankan BUMN perlu mengembangkan big data dan artificial inteligent (AI) bekerja sama dengan universitas. “BUMN harus kembali bekerja sama research and development dengan universitas-universitas. Karena universitas itulah pusatnya riset,” kata Erick menambahkan.
Ia berharap dengan kerja sama itu, pada 2024 transformasi dan inovasi terjadi, ekosistem digital terbentuk. Erick mengatakan sebelum COVID-19 telah mensosialisasikan kepada seluruh direksi lima pilar BUMN di antaranya membangun kerja sama dan sinergi dengan perguruan tinggi. “Inovasi dan teknologi adalah kunci,” ujarnya.
Pandemi memberi dampak besar tidak hanya pada sektor swasta, tapi juga BUMN. Sembilan puluh persen BUMN terdampak pandemi, sehingga Kementerian BUMN mereview kembali strategi 2021 untuk melindungi BUMN strategis.
“Terpenting transparansi, akuntabilitas, restrukturisasi, dan realiament, serta portofolio. Ini yang membuat BUMN dapat berkelanjutan dan bisa ‘lari’ dengan cepat,” ujarnya.
Erick mengatakan telah memperbaiki sistem pelayanan BUMN. Ia mencontohkan meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menekan subsidi yang salah sasaran dan pencurian listrik. Kementerian BUMN juga memberikan perhatian pada pembiayaan bagi usaha mikro.
“Jangan sampai yang kecil mendapatkan bunga mahal, dan yang besar bunga murah,” katanya menambahkan.