Proyek Jalan Ngampon-Bendo Disebut Gagal Bangunan, Begini Penjelasan Kadin PUPR Trenggalek

Proyek Jalan Ngampon-Bendo Disebut Gagal Bangunan, Begini Penjelasan Kadin PUPR Trenggalek Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Trenggalek Ramelan. (foto: HERMAN/ BANGSAONLINE)

"Itu terjadi kerusakan ringan yang cukup kecil, berkisar tidak lebih dari satu persen (dari volume pekerjaan, red)," ujarnya.

Ketika ditanya apa yang menjadi penyebab adanya kerusakan jalan tersebut, Ramelan menyebut adanya lalu lalang kendaraan truk muatan AMP, truk muatan tambang, dan truk muatan bahan bangunan, dan juga disebabkan oleh kondisi struktur tanah yang berbeda pada beberapa titik yang rusak.

"Yang AMP itu lewat mana, itu sama tambang di samping UPT itu, kan lewat situ (Lewat Jalur Ngampon-Bendo)," terangnya.

Meski demikian, dirinya mengatakan kendaraan berat bukanlah satu-satunya faktor penyebab rusaknya Jalur Ngampon-Bendo. "Namun, Jalur Ngampon-Bendo seharusnya hanya bisa dilewati oleh kendaraan yang memiliki MST (Muatan Sumbu Terberat) tidak lebih dari 8 ton," tukasnya.

Sekadar informasi, pengerjaan proyek pemeliharaan berkala Jalan Ngampon-Bendo dibiayai dari DAK (Dana Alokasi Khusus) bersumber dari APBD Trenggalek Tahun 2020 senilai 12,7 miliar. (man/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO