Kunjungi Sumber Mata Air, Wali Kota Kediri: Jaga Kelestarian untuk Generasi Mendatang

Kunjungi Sumber Mata Air, Wali Kota Kediri: Jaga Kelestarian untuk Generasi Mendatang Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (nomor 2 dari kanan) saat mengunjungi Sumber Jiput di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kediri, Senin (25/1). (foto: ist)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Untuk ukuran sebuah kota, Kota Kediri tergolong memiliki banyak sumber air. Namun, tekanan kehidupan perkotaan mendorong permintaan penggunaan lahan untuk pemukiman semakin tinggi.

Hal ini bisa mengancam kelestarian sumber air dan ketersediaan air di masa datang. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Kediri dalam menjaga kelestarian sumber mata air yang ada di Kota Kediri dan memperhatikan ekosistemnya.

Guna menjaga agar sumber air tetap lestari, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan tugas kepada OPD terkait dan juga elemen masyarakat dalam perawatan sumber mata air tersebut.

"Ke depan tugasnya DLHKP untuk replanting, karena mungkin ada pohon yang sudah tumbang. Untuk karang taruna tugasnya menjaga kelestarian sumber bersama seluruh komponen masyarakat, pak lurah, dan pak camat. Kemudian untuk DKPP tugasnya menyiapkan bibit ikan untuk disebar di sumber. Kita bikin untuk lebih berkelanjutan jangka panjang," pesannya saat berkunjung di Sumber Jiput Kota Kediri, Senin (25/1/2021).

Sumber-sumber ini selain sebagai tempat untuk berteduh, bermain, berwisata, juga digunakan untuk mengairi pertanian. Abdullah Abu Bakar mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu merawat dan menjaga kelestarian sumber ini, sehingga sumber-sumber ini bisa menjadi tempat yang asyik untuk dikunjungi.

Sementara itu, Widiantoro, Camat Pesantren mengatakan bahwa salah satu sumber mata air di Kota Kediri yang telah terjaga kelestariannya adalah Sumber Banteng. Sumber yang terletak di Lingkungan Wangkalan Kelurahan Tempurejo ini juga telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata keluarga edukatif, namun kelestarian alamnya juga terus dijaga.

"Kami melakukan perawatan pohon, membersihkan walet atau lumpur yang mengendap, dan juga penanaman beberapa tumbuhan agar kawasan sumber lebih asri. Beberapa benih ikan juga dipelihara di sumber tersebut," kata Widiantoro.

Dengan berubahnya sumber mata air yang dahulunya hanya digunakan masyarakat untuk mencuci dan sekarang telah menjadi tempat wisata edukatif, tidak sedikit warga sekitar merasakan dampaknya. Mereka berjualan makanan atau aneka jajanan di sekitar sumber, dengan begitu perputaran ekonomi juga dirasakan masyarakat sekitar. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO