Tak Rayakan Valentine, Syekhermania Bojonegoro Pilih Sholawatan

Tak Rayakan Valentine, Syekhermania Bojonegoro Pilih Sholawatan CINTA SHOLAWAT: Syekhermania Bojonegoro tak merayakan hari valentine. Mereka memilih hadir di majelis sholawat. Foto: Eky Nurhadi/BangsaOnline.com

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Tanggal 14 Februari merupakan atau biasa diartikan sebagai hari kasih sayang oleh sebagian orang di Indonesia.

Dihari tersebut, banyak muda-mudi khususnya di Kabupaten Bojonegoro akan merayakannya, mulai dari memberi coklat kepada pasangannya maupun memadu kasih di tempat yang dianggap sangat romantis. Terlebih melakukan pesta miras bahkan berhubungan seksual bersama pasangannya.

Hari valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari tersebut memang sudah menjadi budaya yang turun temurun diperingati, sehingga setiap kali valentine tiba banyak pemuda yang memburu hadiah untuk pasangannya. Bahkan di Bojonegoro penjualan kondom dibeberapa puskesmas pun laris manis diburu pemuda.

Konon katanya, valentine merupakan hari perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu, Santo Valentine, kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 14 februari 270 M. Santo dianggap sebagai pahlawan cinta karena telah berhasil mempertahankan cintanya sampai mati.

Atas peristiwa tersebut, dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati sebagai seorang pahlawan yang teguh memperthankan cintanya.

Melihat sejarah itu, tak ayal banyak pemuda-pemudi yang ingin memperigatinya. Rani Indah 19 misalnya, anak baru gede (ABG) yang enggan disebutkan alamat rumahnya ini sejak dua hari kemarin sudah sibuk memikirkan tempat dan hadiah yang akan diberikan kepada kekasihnya.

"Jelas saya rayakan, soalnya valentine itu hari kasih sayang, apalagi adanya satu tahun sekali," kata Indah kepada wartawan, Jumat (13/2/2015).

Hal itu berbeda dengan sejumlah cewek yang sangat cinta bersholawat kepada Rosulullah SAW. Atau juga bisa dikenal Syekhermania pecinta Habib Syekh Assegaf (Solo). Mereka enggan merayakan valentine karena bukan ajaran umat islam.

Menurut Dewi (20), salah satu pecinta sholawat saat dibungi wartawan mengatakan, jika malam ini dan besok ia tidak merayakan .

"Daripada ngerayain acara tidak jelas mending sholawatan aja," tandasnya.

Menurut dia, hari kasih sayang bukanlah setiap tanggal 14 Februari saja, namun setiap hari adalah hari kasih sayang. Sehingga, kata dia, tidak perlu dirayakan.

"Kita telah dibodohi orang Yahudi yang benci dengan islam, Syekhermania dan umat Rasulullah tidak boleh merayakan valentine," tegasnya.

Senada diungkapkan Silfi (18) yang juga penggemar Habib Syekh asal Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Ia juga tidak akan merayakan , bahkan memberikan coklat atau benda apapun kepada pacarnya.

"Dalam islam tidak ada anjuran untuk merayakan , jadi saya dan teman-teman tidak merayakan. Lebih baik hadir di majelis sholawat aja atau pengajian besuk malam," ujarnya.

Meski demikian, para Syekhermania ini tidak menyalahkan mereka yang sedang merayakan dan memperingati hari kasih sayang atau valentine.

"Biar yang merayakan ya merayakan, jangan saling menyalahkan. Pandangan orang kan berbeda-beda, yang jelas Syekhermania di Bojonegoro tidak merayakan," terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO