Seharusnya Untuk UMKM, Dana CSR malah Dibelikan Patung Sekitar Rp 900 Juta

Seharusnya Untuk UMKM, Dana CSR malah Dibelikan Patung Sekitar Rp 900 Juta Pembangunan monumen Jayandaru yang diduga merupakan penyelewengan CSR. (kompas.com)

SIDOARJO (BangsaOnline) - Kejanggalan dibalik kontroversi patung manusia di Alun-alun Sidoarjo yang dinamakan , akhirnya terungkap dengan jelas. Selain anggarannya yang disinyalir tumpang tindih oleh kalangan LSM di Sidoarjo karena ada indikasi dicampur antara dana APBD Sidoarjo Tahun 2014 dan dana corporate social responbility (CSR) PT Sekar Laut, ternyata dana pembelian patung tersebut terindikasi ‘dibelokkan’ peruntukannya dari seharusnya CSR yang berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui usaha kecil dan menengah (UMKM).

Hal tersebut terselip dari yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo, Bahrul Amiq kepada wartawan, Jum’at (20/02).

"Sebelum saya menjabat kepala DKP, pihak Tim Pemkab Sidoarjo dan PT Sekar Laut sudah melakukan konsep (pemasangan patung) tersebut. Sebagai pemberiannya terhadap UMKM. Dan pada saat saya menjabat ini baru dikerjakan (pemasangan patung)," ujarnya.

Saat ditanya, apakah pembangunan monument itu tidak ada kordinasi dengan Pemkab dan organisasi keagamaan hingga mendapatkan banyak protes. Bahrul Amig mengatakan, rencana pembangunan patung itu sudah dilakukan jauh sebelum dia menjabat sebagai kepala DKP.

Sebelumnya, pembangunan itu rencananya akan dilakukan di Exit Tol Sidoarjo. Karena lahan tersebut milik Jasa Marga, maka Bahrul Amig saat menjabat sebagai DKP Sidoarjo, mengusulkan ditaruh di Alun-alun, karna kondisinya strategis.

Namun, pembangunan monument itu mendapat kritikan dari ulama' Sidoarjo. Sebab, 9 patung besar tersebut berbentuk menyerupai manusia terpampang jelas.

Dikatakannya, pihak pemberi CSR (PT Sekar Laut) akhirnya memutuskan untuk menurunkan patung tersebut setelah setelah menimbang dan memperhatikan kontroversi dari warga Sidoarjo.

"Agar Sidoarjo yang diharapkan dalam kondisi kondusif. Pihak Sekar Laut juga tidak memaksakan diri. Meski berkeinginan untuk membangun Sidoarjo. Kurang lebihnya seperti itu yang disampaiakan PT Sekar Laut kepada saya," ujarnya.

Amig mengungkapkan, penurunan patung itu nantinya masih menjadi hak pihak sekar laut.

"Sebab, pihak PT Sekar Laut masih belum menyerahkan kepada Pemkab Sidoarjo," ujarnya.

Sementara, pembuat patung tersebut, I Wayan Winten, menjelaskan bahwa pihaknya hanya mendapat pesanan dari PT Sekar Laut untuk membuatkan patung yang karakternya sama seperti Sidoarjo.

"Dan saya membuatkan patung dalam waktu sekitar 6-8 bulan sesuai permintaan PT Sekar Laut," ujarnya.

Winten mengaku, jika pembuatan patung manusia bahannya terbuat dari sement cor asli.

Saat ditanya, apakah tiap patung seharga Rp 300 juta seperti kabar yang beredar, I Wayan Winten enggan berkomentar. Namun, dia keceplosan dengan menyebut harga 1 patung yang dibuatnya harganya mencapai sebesar Rp. 60-100 juta.

"Sekitar Rp 60 sampai 100 jutaan," ujarnya singkat.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO