Uang Rp 1.3 Miliar untuk Media di Bojonegoro Diduga 'Dibegal' Oknum Pemkab

Uang Rp 1.3 Miliar untuk Media di Bojonegoro Diduga DISKUSI: Sejumlah wartawan di Bojonegoro menggelar diskusi menyoroti dana APBD 2014 senilai Rp1.3 M untuk media, yang diduga dibegal oleh sejumlah oknum Humas Pemkab setempat. Foto: Eky Nurhadi/BangsaOnline.com

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Sejumlah wartawan di Bojonegoro menggelar diskusi terkait dugaan penyelewengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 senilai Rp 1,3 miliar dilingkungan Pemkab Bojonegoro. Dana itu dipegang oleh Bagian Humas dan Protokoler Pemkab setempat yang seharusnya dialokasikan untuk media.

Namun, diduga muncul dana siluman dari anggaran tersebut. Indikasinya, beberapa kali melakukan transaksi pemasangan iklan di media, namun tidak ada perjanjian hitam diatas putih, tidak menyertakan bukti kwitansi tanda terima, dan ada uang cash backnya.

Muhamad Rokib, salah satu wartawan yang menyoroti dana tersebut mengatakan, ada beberapa indikasi yang diduga menjadi persoalan, sehingga membuat dana tersebut diduga menjadi dana siluman.

"Dugaan terjadi mark up anggaran dari nilai iklan yang diperuntukan untuk media," ujar Rokib, Selasa (10/03/2015).

Menurut dia, uang cash back tersebut ditarik senilai 30-50 persen dari nilai iklan. Selain itu, untuk pajak iklan langsung diurus oleh Bagian Humas dan Protokoler Pemkab sendiri. Sehingga dibalik aksi itu muncul dugaan jika sejumlah oknum Humas melakukan pembegalan uang itu.

"Diindikasi mal administrasi. Setiap pengajuan iklan harus ada invoice, dan penarikan tidak dilakukan oleh jurnalis itu sendiri, tapi bagian periklanan di media masing-masing," sambungnya.

Ditambahkan, saat ini sejumlah jurnalis yang ada di Kabupaten Bojonegoro masih melakukan pengumpulan data terkait indikasi pelanggaran tersebut. Mulai dari meminta Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) ke Humas maupun ke Banggar DPRD.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro, Hari Kristianto membenarkan, jika dana senilai kurang lebih Rp 1,3 miliar itu memang diperuntukan untuk media. Namun ia mengaku tidak tahu secara pasti dana sebanyak itu untuk apa saja.

"Iya dananya sebesar itu, tapi tidak tahu pasti soal dana sebesar itu untuk apa saja. Itu sudah ada dilaporan pertanggungjawaban semua," katanya.

Hari mengajak sejumlah jurnalis yang bertugas diwilayah Bojonegoro untuk melakukan diskusi terkait dengan penggunaan dana tersebut. Tujuannya agar jelas uang itu untuk apa saja dan kemana mengalirnya. Sebab, uang rakyat itu diinkasi diembat siluman dan tidak jelas arahnya.

"Nanti bisa ketemu dengan rekan-rekan semuanya (jurnalis,red) untuk mendiskusikan soal ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO