Mayat Prajurit Rusia Tergeletak, Militer Ukraina Gigih, Jerman Kirim Rudal dan Senjata anti-Tank | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mayat Prajurit Rusia Tergeletak, Militer Ukraina Gigih, Jerman Kirim Rudal dan Senjata anti-Tank

Editor: Tim
Minggu, 27 Februari 2022 07:32 WIB

Tampak mayat tentara Rusia tergeletak di dekat sebuah kendaraan militer di pinggir jalan kota Kharkiv, Ukraina, 26 February 2022. Foto: AFP/beritasatu.com

(Dua tank Angkatan Bersenjata Ukraina melintasi jalan di kawasan Lugansk, 26 Februari 2022. Foto: AFP/beritasatu.com)

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan laju pasukan Rusia sementara ini melambat kemungkinan karena kesulitan logistik dan perlawanan sengit pasukan Ukraina.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa tank Rusia yang mogok di jalan raya karena kehabisan bahan bakar.

Laporan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris juga menyebutkan bahwa target utama Rusia adalah merebut Kiev.

"Pasukan Rusia melewati pusat-pusat populasi di Ukraina tetapi mengurung dan mengisolasi mereka,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.

Kelompok-kelompok khusus Rusia yang bertugas melakukan sabotase diperkirakan sudah mulai beraksi di Kiev.

Sejauh ini Rusia sudah menguasai sebagian wilayah di selatan, timur, dan utara Ukraina, serta makin mendekat ke Kiev.

Wilayah barat relatif aman karena berbatasan dengan Polandia yang merupakan anggota NATO dan sangat menentang aksi militer Rusia. Polandia juga negara pertama yang mengirim bantuan amunisi ke Ukraina sejak pertempuran meletus Kamis lalu.

Sementara memutuskan mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal permukaan-ke-udara kelas 'stinger' ke Ukraina untuk membantu dalam pertempuran melawan Rusia.

Seperti dikutip detik.com, senjata akan dikirim secepat mungkin.

"Mengingat serangan Rusia di Ukraina, pemerintah siap untuk melepaskan bahan yang sangat dibutuhkan untuk pertahanan Ukraina," kata sumber pemerintah dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu (27/2/2022).

Peluncur anti-tank akan dikirim melalui Belanda, yang telah membeli peralatan dari tetapi membutuhkan lampu hijau Berlin untuk mentransfer senjata ke Kiev.

Selain peluncur anti-tank, 14 kendaraan lapis baja telah disetujui untuk dikirim ke Ukraina.

Kendaraan akan diserahkan ke layanan Ukraina akan berfungsi untuk perlindungan personel.

"Akan berfungsi untuk perlindungan personel, mungkin untuk tujuan evakuasi," kata sumber itu.

Sumber tersebut mengatakan bahwa sebanyak 10.000 ton bahan bakar juga akan ditransfer melalui Polandia ke Ukraina. Sumber itu menambahkan bahwa "layanan dukungan lain yang mungkin sekarang sedang diperiksa,".

Kiev selama berminggu-minggu telah memohon kepada untuk mengirim persenjataan guna membantunya menghadapi invasi oleh Rusia.

Penolakan keras Berlin untuk menyetujui pengiriman senjata, dan keputusan sebelumnya untuk hanya mengirim 5.000 helm, telah memicu kemarahan dan ejekan.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video