Ikut Kejurda Jatim dengan Biaya Sendiri, Orang Tua Atlet Renang di Gresik Kecewa dengan KONI | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ikut Kejurda Jatim dengan Biaya Sendiri, Orang Tua Atlet Renang di Gresik Kecewa dengan KONI

Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Selasa, 08 Maret 2022 10:53 WIB

Para atlet renang Gresik saat menerima medali dalam Kejurda Renang Jawa Timur yang berlangsung 6-7 Maret 2022. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah orang tua atlet cabang olahraga (cabor) renang di Kabupaten mengeluh. Sebab, anaknya harus mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Renang Jawa Timur Tahun 2022 menggunakan biaya pribadi.

"Jadi, anak saya dan atlet lain yang ikut Kejurda Renang Jawa Timur pada 6-7 Maret ini harus bayar sendiri. Tidak ada support anggaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) . Padahal setahu saya tahun 2022 ini KONI juga mendapatkan porsi anggaran Rp5 miliar dari APBD," ucap salah satu orang tua atlet cabor renang kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (8/3).

Menurutnya, para atlet renang yang ikut kejurda masing-masing mengeluarkan biaya minimal Rp800 ribu. Biaya itu mulai untuk bayar swab dan keperluan lain selama kejurda yang berlangsung di Kolam Renang Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur.

"Mosok (masa) lomba membawa nama baik dan nama KRPG dana subsidi dari KONI zonk," gerutunya.

Bahkan, ia mengaku telah klarifikasi kepada KONI soal anggaran bagi atlet yang ikut kejurda. "Tapi jawabnya tak ada biaya. Ini kan nggak logis," cetusnya.

Padahal, atlet renang yang ikut kejurda adalah mereka yang tergabung dalam pemusatan pelatihan kabupaten (puslatkab).

"Mereka (atlet) yang akan disiapkan untuk ikut pekan olahraga provinsi (porprov) sekitar bulan 7 (Juli) mendatang," pungkasnya.

Diketahui dalam Kejurda Renang Jawa Timur 2022, Atlet menempati peringkat ke-5 dengan menyabet 8 medali emas, 8 medali perak, dan 20 medali perunggu.

Ketua KONI Kabupaten , dr. belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan tersebut. Saat dihubungi wartawan BANGSAONLINE.com melalui WhatsApp (WA), dia belum memberikan jawaban.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, dan Olahraga Pemkab , Sitadji Rudi menyatakan atlet yang ikut kejurda memang seharusnya dibiayai KONI.

Namun, ia mengaku belum bisa memberikan jawaban terkait keluhan orang tua atlet renang yang harus mengeluarkan biaya sendiri untuk ikut kejurda. "Saya cek dulu ke KONI," kata Rudi kepada BANGSAONLINE.com.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD , Muhammad, membenarkan KONI mendapatkan porsi anggaran Rp5 miliar tahun 2022.

"Jadi, anggarannya sama seperti tahun sebelumnya (2021, untuk membiayai olahraga selama setahun," kata Muhammad.

Menurutnya, dari anggaran Rp5 miliar itu memang tak ada pos biaya untuk atlet yang mengikuti kejurda. Padahal, Komisi IV sudah mengusulkan saat pembahasan APBD 2022.

"Saat pembahasan anggaran kami usulkan anggaran KONI Rp5 miliar dinaikkan jadi Rp9 miliar. Anggaran itu di antaranya untuk membiayai atlet dalam setiap event olahraga seperti kejurda. Namun, usulan kami itu tak di-acc. Sehingga anggaran tetap Rp5 miliar," ungkapnya.

Ia mengaku khawatir minimnya perhatiannya pemerintah terhadap atlet bisa berpengaruh terhadap prestasi Kabupaten di bidang olahraga.

"Kekhawatiran kami, para atlet yang merasa tak diperhatikan akan pindah ke daerah lain," tutup Muhammad. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video